25 radar bogor

Busa Menggumpal Tutup Aliran Kali

PENCEMARAN: Kali Bekasi yang tercemar limbah perusahaan terus mendapat sorotan dari masyarakat.

CIBUBUR–RADAR BOGOR,Kali Bekasi kembali tercemar sejak Kamis (17/5). Dugaan pencemaraan itu terjadi setelah permukaan air kali itu ditutupi busa tebal berwarna putih. Selain itu, juga menimbulkan aroma tak sedap. Di sisi lain, banyak ikan di kali yang membelah Kota Bekasi itu mati mengambang.

”Bau menyengat sudah mulai tercium sejak pagi. Penyebabnya apa saya kurang mengerti,” terang Surya (45), warga Bendung Hasibuan, Kota Bekasi.

Akibat perubahan warna Kali Bekasi tersebut, Surya pun mengurungkan niatnya untuk memancing di sana. Bahkan, kata dia juga, busa yang menimpa Kali Bekasi bukan kali ini saja terjadi. Busa tebal yang menutupi Kali Bekasi sudah sering terjadi. ”Sudah sering. Sampai-sampai pernah seperti ada salju di atas permukaan air Kali Bekasi,” katanya.

Pantauan wartawan koran ini, busa terlihat di sisi utara Bendung Bekasi, Jalan Hasibuan, Bekasi Selatan. Di lokasi lain, sejumlah ikan mabuk tepatnya di saluran Rawatembaga. Saluran itu berasal dari Kali Bekasi untuk kepentingan irigasi dan bahan baku air bersih di PDAM Tirta Patriot milik Pemkot Bekasi.

Seperti diketahui, busa di Kali Bekasi pernah terjadi pada 27 September 2017. Di mana, permukaan Kali Bekasi tertutup buih berwarna putih dengan ketebalan 10 sentimeter (cm). Selain itu, kondisi air berubah menjadi hitam pekat.

Sementara itu, Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Sugiono mengata­kan, kuat dugaan sumber pencemaran berasal dari sedimentasi atau endapan lumpur di dasar kali yang naik. Buih muncul setelah debit sungai naik, usai wilayah Bogor diterjang hujan lebat.

”Debit air Kali Bekasi awal­nya biasa saja, tapi digelontor kiriman air dari Bogor. Akibatnya sedimentasi Kali Bekasi terangkat,” kata Sugiono.

Bahkan, hasil peng­ecekan di lapangan menyebut bahwa air keruh hitam tersebut terlihat sejak dari Bogor lalu masuk ke aliran Kali Bekasi. Meski begitu, Sugiono meng­aku akan tetap mengecek kandungan berba­haya di dalam air yang berdam­pak pada ikan mabuk, serta muncul busa selepas Bendungan Bekasi. ”Contoh air sudah diambil untuk diteliti di labo­ratorium,” kata Sugiono.(dny)