25 radar bogor

Upaya Al-Falak Mewujudkan Generasi Islami dan Pandai Bersosialisasi

TERJALIN: Para santri mengadakan lomba untuk menjalin keakraban dan sosialisasi dengan warga sekitar.

Pesantren Al-Falak mewujudkan generasi Islami, yang ahli dalam ilmu Falak, menguasai teknologi, dan berakhlakul karimah. Kendati begitu, Al-Falak tetap mengajarkan bagaimana cara bersosialisasi yang baik bagi para santri, agar berani berhadapan dengan masyarakat.

Para pengajar dari pesantren ini memang masih dari keluarga dan juga alumni yang pernah menuntut ilmu di Pesantren Al-Falak. Tubagus Rahmatullah mengungkapkan bahwa belum banyak prestasi yang dihasilkan santri di sini, selain hanya kebanggaan yang masih berkobar untuk orang tua kita, Abah Falak itu sendiri. “Abah cukup banyak mencetak banyak ulama di seluruh Indonesia,” bebernya.

Namun begitu, sambung Tubagus, bukan berarti santri tidak ada yang mencetak prestasi. Pernah dahulu sekitar 1991 silam, Ustaz Hawi menjuarai lomba MTQ Kaligrafi tingkat Nasional. Lalu ada sekitar 19 hafidz Quran dihasilkan dari pesantren ini.

Karena pesantren ini ingin mewujudkan generasi yang cinta Islam, dengan ditambah pengetahuan ilmu falak juga dapat menguasai teknologi di era globalisasi ini.
Namun, ilmu Alquran tetap digunakan di pesantren ini.

Bagaimana para santri memahami dan mengamalkan seluruh ayat suci Alquran, lalu dapat diaplikasikan dalam kehidupan bersosialisasi bersama warga sekitar.

Santri dari pesantren ini pun tidak lupa untuk diajarkan cara bersosialisasi bagaimana jika berhadapan dengan masyarakat banyak. Agar tetap tidak melupakan budaya Indonesia yang penuh dengan tata krama dan beretika di masyarakat.

Dengan begitu, minimal ketika nanti diberi kepercayaan untuk memimpin tahlil, lau dipercaya menjadi imam salat, para santri dengan sangat siap dan dapat menyanggupinya.

Itu merupakan prestasi secara umum. “Kalau khusus, tetap untuk Abah Falak selaku pendiri yang begitu kharismatik,” tutupnya.(cr4/c)