25 radar bogor

Tekan Biaya Operasional

Omer Ritonga/Radar Bogor PELAYANAN: Petugas teller saat melayani nasabah di Kantor Cabang Utama Bank Bukopin Jalan Juanda, Bogor, Kota Bogor.

Efisiensi
di Bank Bukopin

BOGOR–RADAR BOGOR, Selama empat bulan pertama 2018 ini, Bank Bukopin berhasil menurunkan biaya operasional sebesar lima persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari angka Rp907 miliar menjadi Rp859 miliar.

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Bukopin, Adhi Brahmantya mengatakan, hal ini menunjukkan perseroan telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan efisiensi.

Di antaranya, melalui digitalisasi core banking system yang berdampak pada efisiensi proses bisnis produk. Dengan penerapan digitalisasi core banking, kata dia, dapat mengubah atau terjadinya migrasi transaksi dari outlet atau kantor ke elektronik channel lainnya sebesar 30 persen.

“Selain itu, kami meluncurkan produk digital Wokee dan melakukan simplifikasi proses bisnis dan operasional. Seperti efisiensi dalam pembukaan tabungan, transaksi tanpa buku dan kartu ATM (cardless),” jelas Adhi kepada Radar Bogor, kemarin (16/5).

Dia juga menjelaskan, Wokee merupakan produk perbankan tabungan digital Bank Bukopin. Layanan tersebut menyediakan beberapa fitur yang berbasis digital. Mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi perbankan secara online. Langkah efisiensi yang juga sudah dilakukan perseroan melalui evaluasi dari biaya-biaya rutin perusahaan.

Lewat langkah tersebut, empat bulan pertama tahun ini perseroan berhasil menekan biaya rutin. “Kami menargetkan penurunan biaya rutin sebesar 10 persen hingga akhir tahun nanti,” tuturnya.

Selain melalui efisiensi, dilakukan juga diversifikasi pendapatam secara bertahap melalui peningkatan fee based income. Usaha yang dilakukan untuk memacu pendapatan nonbunga dilakukan melalui peluncuran produk Flexy Bill, yakni peningkatan volume bank garansi, transaksi public service, wealth management serta program peningkatan usage kartu kredit.

Serangkaian langkah tersebut berdampak pada peningkatan fee based income perseroan sebesar 41 persen, dari Rp252 miliar per April tahun lalu menjadi Rp354 miliar per April yang lalu.

“Saat ini Bank Bukopin melayani lebih dari 12 juta pelanggan ritel tiap bulannnya melalui 20 ribu titik yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk transaksi public service,” tambah Adhi.

Khusus Flexy Bill yang baru diluncurkan pada Maret lalu untuk melayani kebutuhan nasabah dari kalangan usaha produktif, Adhi mengungkapkan, sejauh ini layanan tersebut telah mendapatkan respons positif dari nasabah.(mer/c)