25 radar bogor

Indahnya Ramadan

 

Alhamdulillah bulan yang ditunggu-tunggu oleh orang–orang yang beriman sampai jua. Bulan yang dapat memberikan berbagai keuntungan dan kebaikan. Bulan orang-orang bertakwa bagi yang melaksanakannya.

”Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kamu supaya kamu semua bertakwa,” (q.s 2:183).

Bulan yang diturunkannya petunjuk bagi manusia (2: 185) yaitu Alquranul karim yang menjadi pedoman hidup, furqon, di dunia untuk mencapai kebahagiaan di akhirat dan bulan yang Allah kabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila dia memohon kepadanya (2:186).

Salman Al-farisi bertutur, ”Rasulullah SAW berceramah kepada kami di akhir bulan Syakban seraya berkata: ’ Wahai manusia, bulan yang agung telah menaungi kalian, bulan berkah yang di dalammnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.’ Allah menjadikan puasa di siang harinya, menjadi amalan wajib dan menetapkan qiyamulailnya (tarawihnya) sebagai sunah.

Bulan ini adalah bulan kesabaran dan pahala sabar adalah surga. Ia adalah bulan berderma, bulan yang di dalamnya rezeki orang mukmin ditambah.

Barang siapa yang memberi menu berbuka bagi orang yang berpuasa, maka hal itu akan menjadi pengampunan bagi dosa-dosanya, menjadi pembebas dari api neraka dan akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tadi tanpa dikurangi sedikit pun.

Para sahabat bertanya, ” Ya Rasulullah tidak semua dari kami memiliki makanan untuk diberikan pada orang yang berpuasa.”

Rosulullah menjawab, ”Allah akan memberikan pahala itu kepada orang yang memberikan makanan ifthor (buka) walau dengan sebiji kurma atau seteguk air putih atau air yang dicampur susu.”

Bulan ini adalah bulan yang awalnya adalah rahmah. Pertengahannya adalah magfiroh, dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Karena itu, perbanyaklah melakukan empat perkara, dua perkara menyebabkan Robb kalian rida kepada kalian dan dua perkara lagi membuat kalian tercukupi.

Dua perkara yang pertama adalah kesaksian bahwa tiada ilah (yang patut disembah) selain Allah dan beristigfarlah kepada-Nya. Dan dua perkara lagi yang membuat kalian tercukupi adalah permintaan kalian terhadap surga Allah dan perlindungan dari api neraka.

Saum (puasa) juga sebagai kafarat dosa bagi kita sebagaimana sabda Rasulullah: ”Fitnah seseorang kepada keluarga, harta dan tetangganya dapat ditutupi dengan shakat, shaum dan shodaqoh,” (Hr.Imam Bukhori).

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Imam Bukhori).

”Salat lima waktu, dari Jumat ke Jumat dan dari Ramadan ke Ramadan, menjadi penghapus dosa di antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.

Subhanallah, betapa indahnya kita bersama Ramadan berbagai kebaikan ada pada-Nya. Tempat menempa jiwa agar menjadi insan yang senantiasa bertakwa. Berbagai keutamaan ada di dalamnya.

Tahun ini adalah Ramdan yang sangat memiliki arti penting. Sudah seharusnya kita maksimalkan untuk beramal agar bisa mencapai derajat orang-orang yang bertakwa.

Ramadan kali ini bertepatan juga dengan bulan-bulan politik. Hampir di semua daerah sedang kampanye pilkada dan pilgub. Saum adalah perisai sebagaimana dituturkan dari Abu Hurairoh RA ia berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda:

”Allah berfirman, ’Semua amal Bani Adam akan kembali padanya kecuali puasa.Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan menentukan pahalanya. Puasa itu perisai, oleh karena itu, jika salah seorang dari kalian berpuasa janganlah berkata kotor dan janganlah berbuat gaduh.

Jika salah seorang mencaci atau mengajaknya berekelahi katakanlah, ’Saya sedang berpuasa demi Dzat yang jiwa Muhammad yang ada ditangan-Nya’.

Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada kasturi. Orang berpuasa memiliki dua kegembiraan, ia bergembira ketika berpuasa dan ia bergembira ketika bertemu dengan Rabbnya.” (HR. Bukhori Muslim).

Sehingga Ramadan ini saatnya dijadikan momen untuk mengaplikasikan kesabaran, saling berkasih sayang, juga saling memperlihatkan kualitas diri masing-masing dalam berkiprah di masyarakat.

Jaga jangan sampai makna dari saum hilang dari kita atau bahkan pahalanya tidak ada. Konsentrasi beribadah dengan mengejar keridaan Allah agar manfaatnya tercapai.

Sudah seharusnya pula kita pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari bulan ini. Di antaranya, dengan saum kita bisa merasakan betapa laparnya perut kita. Itulah yang banyak dirasakan kaum duafa dan fakir miskin di berbagai belahan dunia.

Karena itu, sudah semestinya kita maksimalkan perhatian kita kepada mereka, ikut membantu mengasihi mereka. Banyak lagi hikmah saum yang bisa kita petik. Mari kita maksimalkan ibadah ini tentunya.