Antisipasi Penyebaran Kelompok Radikal
CIBUBUR–RADAR BOGOR, Dua kecamatan di Kota Bekasi menjadi sorotan pemerintah daerah dalam penyebaran paham radikal. Itu sebabnya, operasi kependudukan bakal menyisir ke lokasi tersebut.
”Kami sudah koordinasikan dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta kepolisian dan TNI juga dalam rencana operasi ini,” kata Kasatpol PP dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi Cecep Suherlan.
Kedua kecamatan itu adalah Rawalumbu dan Mustikajaya. Wilayah itu, kata Cecep, sudah sering terjadi penangkapan terduga teroris lantaran menjadi lokasi persinggahan.
”Tapi seluruh kecamatan tetap menjadi fokus kami untuk melakukan operasi kependudukan,” ucapnya.
Selama dua tahun terakhir, kata Cecep, kedua wilayah itu kerap menjadi lokasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Biasanya, mereka menyamar sebagai pendatang baru dengan mengontrak sebuah rumah petakan. Namun faktanya, merencanakan aksi teror di Jakarta.
Sejauh ini, kata Cecep, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan kaum radikal bersembunyi di wilayah Rawalumbu dan Mustikajaya. Salah satunya, kecamatan tersebut cukup jauh dari pusat Kota Bekasi, sehingga merasa kurang terawasi.
”Kota Bekasi berada cukup dekat dengan DKI Jakarta yang berada di sisi timur ibu kota. ”Hal itu yang sekarang kami antisipasi,” kata Cecep.
Ia juga berharap, operasi ini bisa mempersempit ruang gerak kelompok radikal. Makanya, pemerintah dapat mendata jumlah pendatang baru yang tidak dilengkapi syarat administrasi atau belum melapor ke perangkat RT hingga ke kelurahan setempat.
”Untuk pengecekan administrasi kependudukan, itu domain dari Disdukcapil, kami hanya mendampingi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi Abdilah mengatakan, pihaknya sedang mengawasi organisasi kemasyarakatan yang berpotensi memiliki jaringan radikalisme. Bila terbukti, pemerintah dan aparat penegak hukum tidak akan segan membubar paksa kelompok tersebut.
”Sejauh ini belum ada kelompok yang murni radikalisme, tapi kalau perbuatan yang mengarah radikal, ada,” tukasnya. (dny)