25 radar bogor

Dua Kecamatan Diawasi Ketat

DIPERKETAT: Tamu yang hendak datang ke KEDUA KECAMATAN kini harus diperiksa lebih dahulu oleh polisi yang berjaga. NELVI/ RADAR BOGOR

Antisipasi Penyebaran Kelompok Radikal

CIBUBUR–RADAR BOGOR, Dua kecamatan di Kota Bekasi menjadi sorotan pemerintah daerah dalam penyebaran paham radikal. Itu sebabnya, operasi kependudukan bakal menyisir ke lokasi tersebut.

”Kami sudah koordinasikan dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta kepolisian dan TNI juga dalam rencana operasi ini,” kata Kasatpol PP dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi Cecep Suherlan.

Kedua kecamatan itu adalah Rawalumbu dan Mustikajaya. Wilayah itu, kata Cecep, sudah sering terjadi penangkapan terduga teroris lantaran menjadi lokasi persing­gahan.

”Tapi seluruh kecamatan tetap menjadi fokus kami untuk melakukan operasi kepen­­dudukan,” ucapnya.

Selama dua tahun terakhir, kata Cecep, kedua wilayah itu kerap menjadi lokasi penang­­kapan terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Biasanya, mereka menya­­mar sebagai pendatang baru dengan mengontrak sebuah rumah petakan. Namun faktanya, merencanakan aksi teror di Jakarta.

Sejauh ini, kata Cecep, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan kaum radikal bersembunyi di wilayah Rawalumbu dan Mustikajaya. Salah satunya, kecamatan tersebut cukup jauh dari pusat Kota Bekasi, sehingga merasa kurang terawasi.

”Kota Bekasi berada cukup dekat dengan DKI Jakarta yang berada di sisi timur ibu kota. ”Hal itu yang sekarang kami antisipasi,” kata Cecep.

Ia juga berharap, operasi ini bisa mempersempit ruang gerak kelompok radikal. Makanya, pemerintah dapat mendata jumlah pendatang baru yang tidak dilengkapi syarat administrasi atau belum melapor ke perangkat RT hingga ke kelurahan setempat.

”Untuk pengecekan adminis­trasi kependudukan, itu domain dari Disdukcapil, kami hanya mendampingi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kesbang­pol Kota Bekasi Abdilah me­ngatakan, pihaknya sedang meng­awasi organisasi kemasya­rakatan yang berpotensi memiliki jaringan radikalisme. Bila terbukti, pemerintah dan aparat penegak hukum tidak akan segan membubar paksa kelompok tersebut.

”Sejauh ini belum ada kelompok yang murni radikalisme, tapi kalau perbuatan yang mengarah radikal, ada,” tukasnya. (dny)