BOGOR–RADAR BOGOR,Pesantren Talk yang diadakan Sabtu (12/5) dalam rangkaian acara Days of Economic Revival (DINAR) 2018 di Kampus Tazkia ini, mengusung tema ”Ekonomi Pesantren untuk Awal Lebih Baik”. Tema ini sangat pas, yang mana akhir-akhir ini publik dihangatkan dengan isu ekonomi pesantren yang bisa menaikkan pendapatan domestik bruto (PDB).
Ketua STEI Tazkia Murniati Mukhlisin mengatakan, mengutip dari perkataan Presiden Jokowi, “Satu segmen yang belum dilakukan pemerintah secara terencana dan terintegritasi adalah pemberdayaan ekonomi pesantren”. Karena statemen itulah, maka dapat diketahui bahwasannya pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga bisa menjadi bangkitnya ekonomi nasional secara merata.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pesantren umumnya mempunyai dana pemasukan dari dana bulanan santri dan hasil dari kelolaan aset wakaf.
”Meski dengan minimnya sumber dana, beberapa pesantren sukses menggunakan uang tersebut menjadi produktif dan membuktikan bahwa ekonomi pesantren merupakan salah satu segmen yang dapat menunjang ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Maka dari itu, katanya, panitia yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam STEI Tazkia yang tergabung dalam rangkaian acara DINAR 2018 tersebut, mengundang beberapa pesantren yang sukses dalam mengelola dana pesantren dan menumbuhkan ekonomi pesantren.
”Turut hadir pula pakar ekonomi syariah sekaligus pimpinan Tazkia Group, Muhammad Syafii Antonio yang sangat mendukung penuh inisiatif forum tersebut,” bebernya.(*cr4/a)