JONGGOL–RADAR BOGOR, Kegiatan sahur on the road (SOTR) sudah menjadi tradisi selama bulan Ramadan. Namun, pada faktanya, kegiatan ajang berbagi itu bertransformasi menjadi ajang balap liar hingga tawuran. Bahkan, tak jarang kegiatan tersebut berujung petaka. Banyak oknum remaja tanggung yang salah kaprah tentang makna SOTR.
“Banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Bahkan, sering bentrok dengan pemuda kampung yang konvoi SOTR. Kalau bisa jangan ada lah. Biar aman dan nyaman puasanya,” ujar Iwan Somantri (34) warga Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, kepada Radar Bogor, kemarin (15/5).
Hal senada dikatakan Acih (45) warga sekitar. Ibu dua anak ini mengaku waswas jika ada lagi kegiatan SOTR.
“Anak saya pernah jadi korban. Alhamdulillah masih selamat. Jadi, saya selaku orang tua minta agar tidak ada lagi konvoi subuh,” pintanya.
Banyaknya aksi tawuran berbalut SOTR memaksa polsek-polsek yang ada di wilayah timur Kabupaten Bogor untuk bertindak tegas dan melarang kegiatan SOTR.
“Untuk di wilayah hukum Polsek Jonggol, kami melarang adanya SOTR. Hal ini dilakukan untuk membuat rasa aman dan nyaman untuk warga menjalankan Ramadan,” ujar Kapolsek Jonggol, Kompol Agus Supriyanto kepada Radar Bogor, kemarin.
Dirinya bakal menindak tegas jika masih ada warganya yang melakukan iring-iringan saat subuh dengan dalih SOTR. “Kami akan tindak! Apalagi SOTR kerap jadi arena tawuran remaja,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Cileungsi, Kompol Asep Fajar juga menerapkan kebijakan serupa. “Tidak ada lagi kegiatan SOTR di wilayah Cileungsi,” tegas Asep. Menurutnya, kegiatan tersebut identik dengan anak-anak muda yang melakukan konvoi.
Seluruh jajaran kepolisian sudah menerapkan larangan SOTR demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Sedangkan, Polsek Citeureup masih menunggu kebijakan Polres Bogor terkait dengan kegiatan SOTR. “Jika berpotensi, kami larang,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Bupati Bogor Nurhayanti mengimbau agar tidak ada kegiatan SOTR saat Ramadan. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tak diharapkan. “Sebaiknya diisi dengan giat ibadah lainnya di bulan suci Ramadan,” tutupnya.(all/ded/c)
