25 radar bogor

Tanah Merah Bikin Bahaya

FIKRI/RADAR BOGOR ANCAMAN: Pengendara motor menghindari tanah merah yang tercecer di Jalan Raya Leuwiliang-Jasinga, kemarin (14/5). Tanah merah ini berasal dari truk pengangkut tambang yang terjatuh ke jalan.

LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Sejumlah pe­ngendara yang biasa me­lintasi Jalan Raya Leuwiliang-Jasinga, keluhkan tanah merah yang menempel di badan jalan. Mereka khawatir tanah merah yang tercecer itu bisa memicu kecelakaan lalu lintas. ”Saya khawatirnya kalau turun hujan. Jalan pasti licin,” kata Edi (37) warga Banpur, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, kemarin (14/5).

Menurut Edi, sumber tanah merah itu berasal dari truk pengangkut hasil tambang yang berjatuhan.

”Bukan kali ini saja, sudah sering tanahnya jatuh ke jalan,” ucapnya.

Terkait ini, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muham­madiayah (IMM) STKIP Leu­wiliang, Alvian Fahlevi juga mengaku khawatir tanah-tanah yang menempel itu menjadi biang kecelakaan. Ia bahkan mengkritisi ling­kungan di sekitar Terminal Leuwiliang. ”Saya sering lewat sini, dan akhir-akhir ini jadi tidak nyaman,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti belum mengambil sikap terkait jam operasional truk pengangkut hasil tambang. ”Sementara tetap harus ada jam-jam tertentu. Kami ingin masyarakat tidak terganggu dengan aktivitas angkutan truk tambang. Pengusaha juga tidak dirugikan karenanya,” kata bupati.

Meski begitu, orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini meminta agar masyara­kat, pengusaha, dan sopir ang­kot mematuhi aturan yang dibuat pemerintah daerah. Di sisi lain, peme­rintah daerah ma­sih terus ber­koordinasi de­ngan Pem­prov Jabar terkait waca­na pembangunan jalur khu­sus tambang. ”Itu solusi yang pa­ling tepat,” lanjut bupati.(cr3/c)