25 radar bogor

Guru SMK Kosgoro Belajar di Negeri Seberang

SMK Kosgoro for Radar Bogor REKREASI: Para guru SMK Kosgoro pose bersama di salah satu lokasi yang mereka kunjungi saat rekreasi ke luar negeri.

BOGOR–RADAR BOGOR,Melancong ke luar negeri tentu diinginkan banyak orang, terlebih dengan banyak manfaat yang didapatkan. Kegiatan itulah yang membuat SMK Kosgoro rutin mengadakan perjalanan tersebut.

Negara Singapura dan Malay­sia menjadi tujuan dari sekolah ini. Selama tiga hari perjalanan, para guru yang diberangkatkan ini benar-benar murni hanya rekreasi tanpa dibebani studi banding.

Kepala SMK Kosgoro Asep Mulyana mengatakan, tujuan rekreasi tersebut yakni ingin memperlihatkan dunia luar pada guru-guru, juga ingin mem­perlihatkan teknologi di negara kunjungan. Di sana pun, ada kegiatan menonton permai­nan cahaya, air, yang mana semua­nya termasuk ke dalam penge­tahuan pada studi multimedia.

Sebanyak 24 guru SMK Kosgoro yang diberangkatkan dapat mengambil intisari dari perjalanan ke luar negeri kemarin, lalu bisa menyerap sikap disiplin yang terdapat di sana. Jika orang Indonesia bisa disiplin di sana, kenapa setelah pulang ke tanah air menjadi tidak? ”Manusia memang mudah berubah, semua tergantung sistem yang ada,” bebernya.

Sambung Asep, guru yang diberangkatkan minimal sudah dua atau tiga tahun mengajar di SMK Kosgoro, dibedakan juga dengan jam dan tahun kerjanya. Lalu ada dari AMIK mendam­pingi, karena akan melihat juga sistem apa yang bisa diterapkan di Indonesia, khususnya SMK Kosgoro.

AMIK jadi rekanan sertifikasi siswa dalam program kompetisi, sampai menjadi LSP (lembaga sertifikasi sekolah) 1. ”SMK Kosgoro akan mengurus bagaimana caranya menjadi sekolah LSP 1, saat ini sedang dijajaki,” tegasnya.

Harapan kunjungan kemarin, kata Asep, bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat di Indonesia, setidaknya itu memacu guru-guru untuk semangat berinovasi. Mau berubah jangan diam di zona nyaman. Karena orang-orang yang hari ini maju, mereka yang setiap detik itu mau berubah menyikapi perubahan dan tidak alergi perubahan.

”Bahkan tidak takut dengan perubahan dan rekreasi ini menjadi sesuatu yang luar biasa, saya dan yayasan berharap jangan hanya dilihat dari rekreasinya, tapi ada hal – hal baik yang dapat kita tiru. Sehingga perjalanan ke sana selain rekreasi bisa mengambil intisari dan bisa dapat banyak ilmu,” tutupnya.(cr4/c)