CIBINONG–RADAR BOGOR,Mendidik anak melalui tokoh dalam cerita menjadi salah satu media pendidikan. Untuk mewujudkannya, Ikatan Guru Penulis (IGP) Kabupaten Bogor mengadakan lokakarya.
”Program ini menjadi program pertama. Tujuannya ingin mengembalikan cerita anak dihasilkan para guru,” kata Catur Nurrochman Oktavian, ketua IGP (Ikatan Guru Penulis) Kabupaten Bogor kepada Radar Bogor, Sabtu (12/5).
Lanjut Catur, ke depan IGP ingin menghadirkan karya guru di ruang kelas. Namun, karya tulis tersebut mengambil tema kearifan lokal. Menurutnya, selama ini kebanyakan buku di pasaran bukan hasil karya seorang guru. Selain itu, juga tak mewakili konten kearifan lokal.
Oleh karenanya, menghidupkan karya-karya guru yang menceritakan kearifan lokal bakal menumbuhkan karakter anak. Di dalamnya memuat pesan untuk menumbuhkan sifat anak baik, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan sebagainya.
”Segmennya anak sebagai pembacannya. Maka kami mengadakan ini agar menulis karya untuk anak didiknya,” ucapnya.
Ke depan, IGP Kabupaten Bogor akan berkerja sama untuk aktif di media rutin karya guru khusus kolom anak. Selain itu, akan membukukan karya guru yang sudah diterbikan IGP. Diharapkan, hasil dari lokakarya yang dihadiri 87 guru se-Kabupaten Bogor ini dapat berguna bagi peserta didik. ”Kami baru punya antologi artikel, ke depan akan menjadi wadah menulis dan dibukukan,” ucap sekjen Asosiasi Guru Penulis ini.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Kabupaten Bogor Dadang Suntana pun mengapresiasi upaya perjuangan IGP dalam mencerdaskan bangsa. Ia menyampaikan, memberikan ilmu kepada anak, dengan menulis cerita banyak memberikan manfaat. Di antaranya, menanamkan nilai karakter.
”Dengan ucapan berbeda, mendidik melalui tulisan. Dengan masuk dalam sebuah cerita akan tersampaikan nilai jujur, adil, dan akan membuat anak mencontoh tokoh dalam cerita,” jelasnnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan, narasumber penulis kondang dalam khasanah cerita, yakni Gola Gong dan istrinya Tias Tatangka.(mer/c)