25 radar bogor

Keluar dari Zona Nyaman

Foto-foto : WULAN/RADAR BOGOR BINCANG SANTAI: Para pengusaha wanita, salah satunya Maria Ulfah (kedua dari kanan), saat berbagi kiat sukses menjalankan bisnis di hadapan para mahasiswi di STEI TAZKIA, pekan lalu.

Membuat keputusan untuk berbisnis atau memulai sebuah usaha, merupakan hal yang tidak mudah. Apalagi tak sedikit yang masih ragu-ragu untuk menggelutinya, karena ada perasaan takut merugi dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya.

Kondisi tersebut, sempat pula terbersit dalam diri Maria Ulfah. Namun, keberaniannya bertindak dan keluar dari zona nyaman membuatnya mulai menikmati sesuatu yang baru, yang awalnya tak mungkin menjadi mungkin. Kendati harus berani memulai, menurut Maria Ulfah, ketika memutuskan berbisnis juga harus mempertimbangkannya secara matang.

Maria mampu keluar dari zona nyaman, artinya melakukan sesuatu hal yang tidak biasa dilakukan, atau membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Maria Ulfah merupakan salah satu wanita yang sukses menggeluti bisnisnya, Gallinasoues “Batik dan Bag”. Tentu saja, yang melatar­belakangi dari bisnis ini karena kecintaannya terhadap fashion. Untuk itu, Maria memu­tuskan membuka usaha tersebut.

”Namanya perempuan pasti sangat menyukai berbagai fashion, dengan barang yang lucu dan unik-unik. Untuk itu, saya lebih memilih bisnis fashion. Saya juga ingin lebih bermanfaat untuk orang lain,” ungkapnya pada Radar Bogor.

Agar usahanya lebih dikenal, Gallinasoues mmembuat ciri khas atau brand sendiri. Filosofinya juga cukup unik. Karena keseluruhan dari brand ini menyerupai unggas. Semua bertema ayam dan burung. Filosofinya, karena Indonesia mempunyai keanekaragaman spesies burung dan unggas, dan hanya dimiliki orang Indonesia. Serta dapat memberi edukasi kepada masyarakat bahwa inilah Indonesia beserta jati diri bangsa yang harus dilestarikan.

Di samping itu, Gallinasoues juga ingin mengenalkan produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk luar yang memang sudah ter­kenal. ”Karena jati diri bangsa dapat dilihat dari kita mencintai produk-produk dalam negeri,” ungkapnya pada Radar Bogor.

Di samping mengenalkan filosofi brand-nya, Maria mengungkapkan kendala yang kadang dialami dalam berbisnis. Terutama pada marketing, karena harus bersaing dengan merek luar.

”Fashion itu kan udah banyak, terutama luar negeri yang memang sudah dikenal. Kalau masalah teknisnya tidak ada, komunikasi dengan pegawai sangat lancar,” bebernya.

Karena bisnis merupakan sesuatu yang hidup, maka perlu tindakan dan butuh strategi-strategi khusus. ”Lalu disesuaikan dengan potensi kondisi maupun hal apa yang menjadi penghambat maupun yang menjadi peluang bagi bisnis itu sendiri,” tutupnya.(cr4/c)