25 radar bogor

Pelaku Bom Bunuh Diri Berhadapan dengan Perjuangan Muhammadiyah

SURABAYA-RADAR BOGOR, Muhammadiyah secara tegas mengecam tindakan bom bunuh diri yang merenggut nyawa orang.

Apalagi jika tindakan itu ditujukan kepada simbol-simbol agama. Sebab, bom bunuh diri, apa pun alasannya, bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur DR M. Saad Ibrahim terkait dengan rentetan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

“Visi Muhammadiyah yang dengan teguh memperjuangkan puncak kebaikan bagi umat, bangsa, dan kemanusian sangat menentang peristiwa peledakan bom bunuh diri yang terjadi pagi ini di gereja di Surabaya,” tegas Saad.

Apalagi, jika bom bunuh diri ini ternyata ditujukan pada simbol-simbol agama. “Apa pun itu, kita sangat tidak setuju dengan bom bunuh diri itu. Apalagi ditujukan pada simbol-simbol agama,” tegas Saad.

Siapa pun yang melakukannya, kata Saad, tindakan bom bunuh diri secara nyata telah merusak tatanan umat, bangsa, dan kemanusiaan.

“Perbuatan mereka, siapa pun yang melakukannya, berhadap-hadapan dengan perjuangan Muhammadiyah,” kata dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu.

Karena itu, apa pun motif dan alasannya, siapa pun pelakunya, bom bunuh diri tidak bisa dibenarkan.

Seperti diberitakan, Minggu (13/5/2018), terjadi ledakan bom di beberapa gereja di Surabaya.

Salah satunya adalah Gereja Katolik Santa Maria Tidak Bercela Ngagel, rumah ibadah yang hanya beberapa meter dari lokasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. (ysp)