NGANJUK-RADAR BOGOR,Kenekatan Rizki Budi Wicaksono (30) sopir bus PO Mira yang mendahului kendaraan di depannya saat melintas di tikungan Dusun Klinter, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, kemarin pagi berakibat fatal.
Tiga penumpang bus jurusan Jojgakarta-Surabaya bernopol S 7217 US itu meninggal dunia di tempat kejadian. Tujuh penumpang lainnya luka-luka setelah bertabrakan dengan bus pariwisata Adam Tunggal Jaya.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 05.00, kemarin. Menurut keterangan beberapa saksi, bus Mira melaju dari arah barat menuju ke timur dengan kecepatan tinggi.
Bus yang mengangkut 19 penumpang itu tetap tidak mengurangi kecepatan saat tiba di tempat kejadian perkara.
Bahkan, saat melewati tikungan Dusun Klinter, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, bus yang dikemudikan pria asal Desa Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, itu justru nekat mendahului kendaraan di depannya.
Nahas. Di saat yang sama, dari arah timur menuju ke barat melaju bus pariwisata Agam Tunggal Jaya dengan kecepatan tinggi.
Posisi bodi bus Mira yang terlalu ke kanan, membuat kecelakaan tak terhindarkan. Braaaak! Bus Agam Tunggal Jaya yang sedianya hendak menuju ke Jogjakarta itu langsung terguling ke arah selatan setelah menabrak pohon. Setelah dicek, lima penumpangnya mengalami luka ringan. Mereka adalah Frendolin Andri S (30), Phoebe (22), Herry Maridjo (33), Agus Hudoyo (33), dan Kevion Ruslim (20).
Kerusakan yang parah terjadi pada bus Mira. Bodi depan bagian kanan bus hancur, kaca bagian depan juga pecah. Akibat benturan hebat itu, tiga penumpang bus Mira meninggal di tempat kejadian perkara. Yaitu, Nurhadi (52) asal Pace, Nganjuk; Feri Indriyasih (26) asal Kelurahan Mangundikaran, Kecamatan Kota Nganjuk; dan Suwarno (37) asal Loceret, Nganjuk.
Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi karena bus Mira yang hendak menyalip lalai. Sopir bus itu tidak memperhatikan arus lalu lintas yang ramai. ”Bus pariwisata (Agam Tunggal Jaya, red) itu terperosok dan terguling karena berusaha menghindari bus Mira,” kata Dewa.
Dalam kecelakaan maut itu, tampak aksi heroik Feri Indriyasih. Perempuan yang tewas setelah mengalami luka berat di bagian kepala itu kedapatan mendekap Divan Alvarobastian (2), anak bungsunya.
Hal tersebut diketahui petugas polisi yang mengevakuasi jenazah ibu dua anak itu, kemarin pagi. David Ruswantoro (29) suami Feri mengatakan, saat terjadi tabrakan kemarin, istrinya memang spontan langsung memeluk dan mendekap Divan yang ada di pangkuannya. ”Istriku langsung mendekap anak yang paling kecil,” kata David ditemui koran ini di RSUD Kertosono.(rq/ut)