25 radar bogor

Ustad Ini Sebut Anggota Polri yang Gugur pada Kerusuhan Mako Brimob ‘Monyet Berseragam Bencong’

MENYERAH: Proses penyerahan diri para narapidana teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, kemarin.

RADAR BOGOR-Di tengah duka yang dialami keluarga besar Polri setelah 5 anggotanya gugur saat kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Selasa (8/5/2018) malam, publik dihebohkan dengan postingan akun Ustadz Maaher At-Thuwailibi di media sosial Facebook.

Dalam postingannya, Ustadz Maaher menggunakan metafora yang diduga menghina aparat kepolisian. Ia menggunakan kata ‘pahlawan’ dan ‘gerombolan monyet’ untuk menggambarkan napi teroris dan aparat kepolisian.

Ustadz Maaher seolah-olah menggambarkan napi teroris sebagai pahlawan dan polisi sebagai gerombolan monyet.

Postingan ustadz yang disebut-sebut dikontrak salah satu stasiun TV untuk mengisi acara Ramadhan itu telah dihapus. Namun, sempat di-screenshot warganet dan beredar di media sosial.

Berikut postingan Ustadz Maaher yang menyebut Monyet Berseragam Bencong:

INFO HANGAT YANG VIRAL DI ‘ALAM GHAIB’ SEJAK TADI MALAM

Terjadi pertempuran hebat antara sejumlah pasukan menyerupai pahlawan melawan gerombolan monyet bencong yang dihadapi ‘mujtahid’ oleh mufti tower Cileungsi. Antara pasukan mirip pahlawan dan grombolan monyet berseragam bencong itu terjadi baku hantam dan rebutan bambu runcing.

Kabar sementara yang beredar, satu orang di antara pasukan berjubahkan pahlawan dari bumi lancang kuning gugur dijemput makhluk surgawi ke alam kebahagiaan abadi. 16 ekor monyet berseragam bencong dikabarkan tewas mengenaskan.

Walhamdulillah, walaupun banyak diantar media bencong mengabarkan tidak ada korban dan hanya sekedar luka. Hakikat berita ini Allahu A’lam. Apakah fakta ini benar dan real adanya, ataukah hanya settingan menjelang pesta demokrasi di tahun depan, ataukah ada kaitannya dengan anjloknya nilai harta berharga di negara boneka Wallahu ‘Allimu A’lam.

Yang pasti, saya hari ini turut senang dan gembira, Wallahi saya sangat senang. Minimal berkuranglah populasi monyet berseragam bencong di negeri ini yang eksistensinya hanya menjadi malapetaka dan marabahaya untuk kehidupan manusia dan perawatan dunia

Jika berita bahwa pasukan monyet berseragam bencong tewas ini adalah benar dan real adanya (yakni bukan permainan atau settingan menjelang pesta demokrasi di tahun depan), lalu ada orang yang tidak gembira dengan kenyataan ini maka ketahuilah dia MUNFIQ! Walaupun pun tentunya bisa jadi mereka akan lebih brutal dari zaman pemerintahan “raja ber-kharisma” sebelum negeri seribu satu sampah dipimpin boneka kayu peliharaan si tua bangka.

@Ustadz Maaher Maaher At-Thuwailibi. (ysp)