25 radar bogor

Video Sosialisasi Bikin Heboh

SOSIALISASI: Salah satu adegan dalam video sosialisasi pemilu yang dibuat oleh Polres Bogor

BOGOR–RADAR BOGOR,Video sosialisasi pemilihan kepala daerah yang dibuat Polres Bogor, mendadak viral. Pasalnya, kertas suara yang dicoblos oleh pemeran warga terdapat nomor urut peserta pilkada.

Tim kampanye paslon nomor urut 2, Ade Yasin dan Iwan Setiawan bahkan mengungkapkan keberatannya melalui surat Nomor 064/A.1/TK/V/2018 yang telah ditandatangani Ketua tim kampanye Muhamad Rizky dan Sekretaris Yuyud Wahyudin.

Disebutkan, video tentang Mekanisme Pemungutan Surat Suara di TPS yang berdurasi satu menit tersebut, setelah diteliti pada detik ke-37-39, ditemukan secara tidak langsung ajakan untuk mencoblos salah satu paslon.

”Kami mendapat teguran dari para pendukung karena video mengarahkan kepada salah satu nomor. Tapi, kami berterima kasih video langsung diperbaiki Polres Bogor meski disayangkan sudah tersebar,” kata Yuyud.

Tokoh masyarakat Safrudin Jefri menambahkan, dirinya mengapresiasi video simulasi yang dikeluarkan polres yang bertujuan untuk memberikan tata cara pelaksanaan pemilihan kepada warga.

”Tetapi sangat disayangkan di dalam video ada pencoblosan ke salah satu nomor paslon,” katanya.

Menurutnya, video tersebut berpotensi dijadikan alat untuk kampanye salah satu calon di media sosial (medsos).

”Kami yakin 100 persen bahwa pihak kepolisian dalam hal ini netral dan tidak mungkin berpihak kepada salah satu paslon. Ini sebagai koreksi saja dari kami dan tidak menganggap ini sebagai masalah besar sebetulnya,” katanya.

Terkait ini, calon wakil bupati Bogor nomor urut 1, Bayu Syahjohan mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky. Menurutnya, kapolres sudah meminta maaf atas kekeliruan tersebut.

Ia juga menegaskan, tayangan tersebut tidak ada maksud dan tujuan untuk penggiringan pemilih ke salah satu paslon. Sebab, saat dicoblos bukan hanya memperlihatkan gambar, melainkan ada pula nomor urut yang tak disadari.

”Meski dibuat oleh jajarannya, dengan gentle kapolres menyampaikan siap salah dan dalam hitungan menit video tersebut sudah langsung ditarik,” kata Bayu.

Sementara itu, Ketua tim pemenangan paslon nomor urut 3, Ahmad Tohawi mengaku, belum mengetahui beredarnya video tersebut. ”Saya belum bisa menyikapi karena belum menonton videonya,” ungkapnya.

Berbeda dengan calon bupati Bogor nomor urut 4, Gunawan Hasan. Dengan tegas ia mengungkapkan bahwa seharusnya tidak diperbolehkan sosialisasi dengan nomor paslon apalagi diedarkan melalui media sosial. ”Biarlah itu urusan KPU, mereka hanya mengurusi keamanan bukan sosialisasi,” tegasnya.

Sedangkan, calon bupati Bogor nomor urut 5, Ade Wardhana mengimbau Polres Bogor agar lebih berhati-hati. Sebab, keadaan sedang panas sehingga simbol-simbol itu tidak menjadi blunder yang tentunya akan menjadi isu dan bola liar.

Bagi calon kandidat lain tentu sangat dirugikan. Kecuali, kata dia, jika Polres Bogor membuat video dengan lima versi yang tiap versi mencoblos nomor dari masing-masing peserta Pilkada Kabupaten Bogor.

”Sangat baik niat polres membantu KPU, tetapi malah menjadi blunder. Ini merugikan paslon lain dengan isu, apalagi kalau yang menangkapnya masyarakat, bisa jadi citra buruk di tingkat nasional karena isunya ini nasional,” tukasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky mengatakan, dalam video tersebut terdapat empat kotak calon. Semuanya bergambar buah dan dicoblos salah satu. Karena menjadi viral, pihaknya menarik dan mengubahnya kembali dengan menutup angka dan hanya memperlihatkan gambar buahnya.

”Agar tidak salah persepsi, kita sudah tarik dan perbaiki videonya,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (8/5).

Jika telah diperbaiki, video akan kembali disebarkan kepada masyarakat sebagai sosialisasi.

“Iya (akan disebarkan lagi ke masyarakat, red) tapi diperbaiki dulu,” katanya.(gal/c)