25 radar bogor

Pernah Terlibat Gelapkan Mobil

ilustrasi : Densus 88 tiba untuk melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris.

CIAWI-RADAR BOGOR, salah satu terduga teroris yang diciduk Densus 88 di Desa Pandansari, Keca­matan Ciawi, rupanya memiliki rekam jejak yang buruk. Selain terlibat dalam kasus terorisme, AR juga pernah terlibat dalam kasus penggela­pan kendaraan.

Hal itu diungkapkan Bha­bin­­kamtibmas Desa Ban­jarsari Bripka Sutris. Menurutnya, AR kerap berpindah-pindah tem­pat. Sebelum diamankan, AR pernah mengontrak bersama istri ketiganya di Kampung Caringin RT05/02, Desa Banjarsari.

Diduga, AR sudah menge­tahui jika dirinya tengah diawasi. Ma­ka, sejak awal 2018, kebera­daan terduga teroris itu sempat menghilang dari pantauan. ”Sekitar dua minggu lalu mulai luput dari pantuan kami,” ujar­nya kepada Radar Bogor, kemarin (8/5).

Meski demikian, Sutris sudah mengendus keterli­batan­nya da­lam salah satu jaringan terorisme yang ada di Indonesia. ”Secara diam-diam saya me­man­tau pergerakan dia selama di Banjarsari. Dan saya sering ber­bagi informasi tentang dia kepada Densus 88,” katanya.

Selain itu, AR juga pernah ter­libat dalam kasus pidana ter­kait dengan beberapa ken­daraan roda empat yang dige­lap­kan. ”AR cenderung tertutup dengan mas­y­arakat. Dia tidak menyapa siapa pun sebelum disapa terle­bih dahulu,” ujarnya. Selama di Banjarsari, ia hanya fokus usaha ternak lele dan tutut saja.

Sementara itu, Ketua LPM Desa Banjarsari Chaidir me­ngaku akan semakin me­ning­kat­kan kewaspadaan di wilayah­nya. Dirinya juga telah ber­­koor­dinasi dengan peme­rintah desa dan pengurus di setiap wilayah untuk rutin menggiat­kan siskamling.

”Ini sesuai imbauan Muspika Ciawi pasca penangkapan terduga teroris. Intinya kami terus tingkatkan sistem keama­nan ling­kungan,” tukasnya.(cr3/c)