25 radar bogor

Sambangi Mahasiswa Bogor di Surabaya

HANGAT: Calon wali kota Bogor Bima Arya menyempatkan diri berbincang hangat dengan sejumlah mahasiswa asal Bogor yang menimba ilmu di Surabaya, Jawa Timur, kemarin (7/5).

BOGOR–RADAR BOGOR,Di sela mengikuti Indonesia Conference on Tobacco or Health di Surabaya Jawa Timur, Bima Arya Sugiarto menyempatkan diri untuk menyapa sejumlah mahasiswa asal Bogor yang menimba ilmu di Kota Pahlawan, kemarin (7/5).
Mereka yang tergabung dalam paguyuban bernama Safary (Surabaya Family of Rain City) itu beranggotakan lebih dari 200 orang.

Banyak hal yang dibahas dalam diskusi santai di sebuah rumah makan di sana. Mulai dari isu-isu di Kota Bogor hingga memberikan pengalaman dan motivasi kepada para mahasiswa.

Ketua Safary Beryl Visa Ariza mengatakan, kehadiran Bima Arya menjadikan suntikan motivasi kepada para anggota Safary. Selain untuk terus belajar, juga untuk berkarya ke depannya. Ia pun mengaku senang dan bangga bisa bertemu dan berdiskusi dengan Bima Arya. ”Awalnya kami batasi kuota 40 mahasiswa, tapi kemarin antusias mahasiswa bertemu Pak Bima tinggi, jadi yang hadir lebih dari 50 orang,” ujarnya.

Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini juga mengungkapkan, di kalangan mahasiswa Bima Arya merupakan sosok muda yang sangat baik dalam hal kepemimpinan.

Sebab, kata dia, banyak sekali pergerakan konkret dan maksimal yang dilakukan olehnya. Menurutnya, Bima pemimpin yang visioner dan tidak umbar janji.

“Itu penting. Semoga nantinya hubungan baik antara Kang Bima dengan mahasiswa terus terjalin dan selalu melibatkan mahasiswa dalam setiap kebijakan,” harapnya.

Beryl menuturkan, berdirinya Safary bertujuan sebagai ajang diskusi dan silaturahmi mahasiswa asal Bogor. Selain berdiskusi mengenai program Safary ke depan maupun beberapa masalah di kampus, tak jarang juga dibahas isu yang sedang hangat-hangatnya.

Terbaru, kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor yang memang menimbulkan pro dan kontra.

Tetapi, menurutnya, saat ini SSA satu-satunya solusi dengan kondisi keterbatasan jalan dan terus bertumbuhnya kendaraan.

”Untuk kesempurnaan sistemnya sendiri mungkin perlu ada jalur angkot yang lebih strategis lagi agar tidak menumpuk di jalur one way tersebut. Kalau sisanya, menurut kami sudah cukup baik dan maksimal,” beber dia.

Beryl dan rekan-rekan mahasiswa lainnya berharap, Safary bisa diakui legalitasnya oleh Pemkot Bogor. Sehingga tercipta hubungan baik antara mahasiswa Bogor di Surabaya dengan kota tercinta di mana mereka berasal.(gal/c)