25 radar bogor

Petani Cibungbulang Curhat Irigasi Rusak ke Kang Uu

BERI SOLUSI: Kang Uu berdialog dengan petani di Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Minggu (6/5).

BOGOR-RADAR BOGOR, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum dicurhati petani saat berkunjung ke Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Minggu (6/5). Mereka mengeluhkan irigasi yang sudah lama rusak dan lahan garapan yang khawatir segera dijual pemiliknya.

Ketua kelompok tani, Jasrif menyatakan masalah tersebut kepada Kang Uu. Menurut dia, petani yang menggarap lahan 35 hektare itu mengeluhkan masalah pengairan irigasi yang tak kunjung diperbaiki. Akibat-nya, kondisi tanah kering sehingga tidak dapat ditanami padi. Karenanya petani pun menanam palawija. ”Padahal kami berharap bisa tanam padi, tapi air tak turun ke sawah,” ujar Jasrif.

Menurut dia, petani yang mencoba menanam padi dalam kondisi kekurangan air, men-dapatkan hasil panen tidak maksimal. Yakni hanya dapat dua karung per 2 hektare, padahal jika aliran irigasi normal, hasilnya, produktivitas padi bisa mencapai 4 ton per 2 hektare.

Jasrif juga mengungkapkan bahwa lahan yang digarap oleh petani adalah milik perseorangan. Belakangan dia mendengar kabar bahwa lahan garapannya akan beralih fungsi menjadi perumahan. Karena itu dia berharap kepada Kang Uu agar lahan subur tersebut, jangan sampai beralih fungsi.

Mendengar keluhan dari para petani itu, Kang mengaku prihatin. Terkait irigasi, dia akan mengoptimalkan program Gerbang Desa, yang menjadi program unggulannya saat memimpin Kabupaten Tasik-malaya. Program itu antara lain, listrik masuk desa, memperbaiki jalan desa, dan memperbaiki atau membangun irigasi baru, serta penyediaan air bersih.

”Solusinya Gerbang Desa untuk Jawa Barat. Di program ini jalan desa diperbaiki, listrik masuk desa, irigasi dan air bersih pedesaan. Jika kami jadi pemimpin Jabar, maka pem-bangunan dan perbaikan irigasi akan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jabar, termasuk di Kabupaten Bogor ini,” kata Uu.

Terkait lahan garapan yang informasinya akan dialih-fungsikan oleh pemiliknya menjadi kawasan perumahan, Kang Uu menyatakan akan memikirkan solusi yang terbaik. Namun, berdasarkan penga-laman memimpin Tasikmalaya selama dua periode, dia menggunakan peraturan daerah sawah abadi untuk mempertahankan dan meningkatkan lahan per-tanian.

Melalui program Sawah Abadi, kata Kang Uu, dia sudah mencetak 150 hektare sawah baru dari target 500 hektare. Target tersebut Kang Uu yakin bisa tercapai jika semua in-frastruktur termasuk irigasi dibangun.

Salah satu aturan di perda itu adalah petani tidak boleh menjual sawahnya atau meng-alihfungsikan lahan per-taniannya untuk pembangunan apa pun. Jika mereka bersikukuh membangun, maka IMB tidak akan dikeluarkan.

”Jika Perda Sawah Abadi sudah ada di Tasik, dan hasilnya dapat meningkatkan surplus beras, kenapa tidak jika perda yang melindungi para petani ini bisa juga diberlakukan di Jabar,” ujar Kang Uu.

Usai berkunjung ke petani, Kang Uu juga menemui pengrajin jaket di Kampung Cigola, Keca-matan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Di kampung itu, warga desanya, terutama ibu-ibu, menerima usaha jahit jaket. ”Kami mohon dibantu alatnya yang lebih modern dan pelatihan untuk meningkatkan SDM, terutama anak muda,” kata Ace, pengusaha jaket.

Selain itu, Ace juga berharap pemerintah membantu pemasaran jaket mereka. Sebab selama ini, mereka hanya dapat order dari diler motor di Jakarta.

Kang Uu menyatakan, masalah pemasaran, bisa ditingkatkan melalui marketing digital agar jaringan pemasaran lebih luas. ”Untuk itu, petani harus dilatih membuat aplikasi marketing digital dan mengoperasikan aplikasi tersebut,” ujar Kang Uu. (*)