AUCKLAND–Partai penentuan New Zaeland Open 2018 bakal berakhir hari ini. Turnamen yang berlangsung di North Shore Events Centre, Auckland itu akan menjadi ajang penentuan bagi dua wakil Indonesia di babak final. Mereka yakni Jonatan Christie yang turun di tunggal putra, dan Berry Angriawan/Hardianto (ganda putra).
Bagi Jojo, laga kali ini cukup penting karena dia dalam waktu dekat ini akan turun di Thomas Cup. Kemenangan dan raihan satu gelar tentu akan mendongkrak kepercayaan salah satu tunggal putra andalan Indonesia itu.
Tetapi, lawan yang dia hadapi kali ini bukanlah pebulu tangkis sembarangan. Legenda tunggal putra Tiongkok, Lin Dan akan menjadi lawan tangguh yang harus dilewati Jojo.
Meskipun sudah berusia 34 tahun itu tidak setangguh saat masa jaya, pengalaman Lin Dan bakal menjadi faktor penentu lainnya.
Beruntung bagi Jojo-sapaan Jonatan-pertemuan terakhir berpihak kepada dia. Terakhir kali berjumpa di China Open 2017, Jojo menang dua game langsung atas pemain kidal tersebut.
Hendry Saputra, pelatih tunggal putra Indonesia menerangkan hasil terakhir itu bisa menjadi modal bagi Jojo untuk kembali mengatasi permainan Lin Dan. ”Semua bisa terjadi, Jojo sedang enak mainnya, tapi Lin Dan juga punya pengalaman,” terang Hendry kemarin.
Menurutnya, tahun ini ada potensi pemain tunggal putra muda dunia naik di papan atas. Terakhir, Kento Momota, pemain muda Jepang yang sempat terkena sanksi atas skandal judi bisa mengatasi pemain sekaliber Chen Long, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Pada semifinal kemarin, Jojo mengatasi permainan Sai Praneeth unggulan ketiga dari India, dalam rubber game, 14-21, 21-19, 21-8. Sedangkan Lin Dan menjungkalkan wakil Korea Selatan, Kwang Hee-heo, 21-16, 21-16.
Kesempatan final kali ini tersebut seharusnya bisa menjadi momentum perbaikan prestasi bagi Jonatan. Apalagi dalam enam turnamen terakhir, ini adalah final pertama bagi dia. Kesempatan tersebut tentu harus bisa dimaksimalkan pebulu tangkis peringkat 14 dunia tersebut.
Di sisi lain, Berry/Hardi juga mencapai final pertama mereka kali ini. Di final, mereka akan menghadapi unggulan pertama ganda putra, Chen Hung Ling/Wang Chi-lin (Taiwan). ”Ini saatnya mereka membuktikan diri, secara kualitas seharusnya memang mereka bisa bersaing di turnamen kelas ini,” ujar Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra Indonesia.
Sayangnya, Berry/Hardi dibayangi kekalahan dua game langsung,11-21, 18-21 dari lawan yang sama pada Indonesia Masters Februari lalu. Berry/Hardi sempat menjadi salah satu tumpuan pada 2017 lalu. Namun, belakangan performa mereka belum cukup konsisten dalam menghadapi turnamen kelas dunia.(nap)