25 radar bogor

Amad bin Inin, Pengrajin Orang-orangan Sawah dari Plastik

SEMANGAT: Di usia senjanya, Amad bin Inin masih semangat membuat orang-orangan sawah.

BOGOR-RADAR BOGOR,Sejak dahulu orang-orangan sawah biasa digunakan para petani untuk mengusir hama pengganggu tanaman, terutama burung. Namun, ada yang unik dengan orang-orangan sawah buatan Amad bin Inin. Selain dibuat mirip manusia, boneka ini dibuat bukan dari jerami melainkan plastik.

Suara Amad masih lancar ketika mengisahkan saat dirinya menjadi petani. Kakek 93 tahun ini, lantas menunjuk satu per satu lokasi bekas sawah yang berada di RT 01/07, Kelurahan Kayumanis, Tanahsareal. Kini lokasi itu sudah berubah menjadi gedung perumahan.

“Wah, dulu mah di sini banyak sawah. Makanya, banyak juga yang bikin bebegig (orang-orangan) sawah. Kalau enggak begitu, dimakan burung,” tuturnya saat ditemui Radar Bogor.

Sejak zaman orang Bogor ke Jakarta jalan kaki, sambung Amad, orang-orangan sawah menjadi bagian wajib saat bertani. Kini semuanya sudah berubah, tidak ada lagi sawah hijau. Dia pun membuat orang-orangan sawah karena suka. Selain untuk membunuh waktu, bagi dia, orang-orangan sawah sudah seperti ‘teman hidup’. “Suka-sukaan buatnya. Biar ada kerjaan,” kata kakek dua cucu ini.

Amad mengaku sudah tiga tahun belakangan sering membuat orang-orangan sawah. Meski sudah tidak ada sawah, kebiasaannya itu tetap ia lakukan. Jika dulu masih menggunakan bahan bekas pangkal padi, kini ia ganti dengan plastik. Aman juga memakaikannya baju celana, jaket, bahkan helm. Ia menyimpannya untuk sekadar melepas rindu kepada puluhan sawah yang kini menjadi perumahan.

“Dulu mah di sini sawah semua. Sekarang udah enggak ada, paling itu kebun singkong,” tuturnya.

Hasil buatannya itu sengaja ia simpan di sudut-sudut pos. Saat jalanan sepi, benda itu menjadi teman yang bisa menghibur. Namun jika belum terbiasa melihatnya, orang-orangan sawah ini kerap membuat tertawa warga yang mampir. “Ya pernah, waktu itu lihat ada orang nanya tapi balik lagi. Saya bilang itu bukan orang, pak, mainan doang,” ungkapnya.

Abdul Rohim, ketua RT sekaligus keponakan Amad, menuturkan bahwa kebiasaan Amad ini sudah sejak lama. Jika orang-orangan itu rusak, kata Abdul, Amad langsung menggantinya atau membuat yang baru. Untuk mengisi waktu luangnya, kini sang kakek berjualan bensin eceran. “Kalau yang ini nih udah dari tahun 2012. Engkong udah lama bikinnya sih, dari dulu. Sawah enggak ada juga tapi dia suka bikin,” ucapnya.

Rahmat, salah seorang warga setempat, mengaku sudah mengenal kakek pembuat orang-orangan sawah ini sejak kecil. Bahkan sudah melihat hasil orang-orangan sawah buatan Amad. “Warga sini sudah enggak aneh. Kalau orang baru, ya awalnya pasti kaget, terus nanya itu apa,” tuturnya.(*/c)