CIAMIS-RADAR BOGOR,Pesantren Darul Ulum di Desa Petir Hilir, Kabupaten Ciamis, memberikan dukungan-nya kepada paslon gubernur dan wakil gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu).
Dukungan ini karena Rindu mampu berlaku adil saat mendapatkan amanah untuk memimpin Jabar.
Namun. Pimpinan Ponpes Darul Ulum Ujang Abdussalam meminta dua syarat kepada Rindu atas dukungannya tersebut. Pertama, dapat berlaku adil dalam penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA).”Jangan sampai TKA lebih menguasai industri, sementara TKI jadi pengangguran,” kata Ujang.
Ujang menilai, dalam pe-nempatan tenaga kerja di sebuah perusahaan, banyak persoalan yang mengemuka dan menjadi isu perburuhan saat ini.
Misalnya banyak posisi penting yang menjabat malah TKA, padahal TKI juga memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama dengan TKA. ”Kami minta Rindu lebih memperhatikan TKI dalam masalah perburuhan,” ujarnya.
Sementara itu, ketika terjadi perbedaan pandangan dari para ulama yang menyebabkan terjadinya gesekan horizontal, Ujang meminta Kang Uu mampu menyatukan para ulama dalam hal muamallah-nya, meski mereka memiliki pemahaman yang berbeda.
Pesantren Darul Ulum adalah pesantren tua dengan jumlah alumni mencapai ribuan orang. Pesantren ini mencetak para kiai-kiai besar.
Termasuk KH. Sholeh Nasihin, putra dari KH. Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda, yang juga kakek Kang Uu adalah salah satu murid di pesantren itu. Di pesantren ini, para kiai belajar kitab-kitab besar.
Menanggapi hal itu, Kang Uu menyatakan bahwa ia bersama Kang Emil, akan berusaha mempersatukan ulama dari berbagai macam kelompok. ”Dengan menyatakan potensi ulama, politisi, dan pengusaha, serta masyarakat akan membuat Jabar juara,” kata Kang Uu.
Kang Uu mengilustrasikan kepemimpinan Rasulullah di Madinah. Menurut dia, kenapa Madinah maju, sampai ada Piagam Madinah yang menyatukan lintas paham dari berbagai golongan dan komunitas? Karena Nabi Muhammad mampu me-nempatkan dirinya sebagai pemimpin negara, pemimpin umat, dan sebagai pengusaha dari bisnis niaganya.
Ia juga mengingatkan, kepada para kiai untuk sama-sama ikut berjuang membangun negara ini. Menurutnya, kalau kita ingin mengubah negara sesuai dengan harapan, misalnya bebas korupsi, pemimpinnya adil, maka ia harus masuk di dalam sistem.
”Sehebat apa pun keinginan kita, kalau di luar sistem, di luar kekuasaan, maka kita tidak bisa apa-apa. Di pilkada ini, saatnya Anda ikut menentukan pemimpinnya,” kata dia.(*)