25 radar bogor

Mengenal Tugu Pilar di Kawasan Semplak

BERSIH-BERSIH: Forum komunikasi RT wilayah Semplak bergotong royong membersihkan Tugu Pilar, kemarin (1/5).

Letaknya yang strategis, tak jauh dari Jakarta, membuat Kota Bogor pada masa lalu menjadi kawasan penting. Beberapa jejak bangunan bersejarah peninggalan Hindia Belanda masih bisa ditemukan. Salah satunya, Tugu Pilar di kawasan Semplak.

Laporan: Muhammad Aprian Romadhoni

Tugu Pilar merupakan bagian dari ratusan benda cagar budaya di kota ini yang belum dilindungi. Merasa prihatin, kemarin (1/5), warga Semplak yang tergabung dalam forum komunikasi RT wilayah Semplak bergotong royong membersihkan Tugu Pilar.

Bangunan serba putih yang memiliki tiga tingkatan itu, di zaman kolonial Belanda difungsikan sebagai tugu perbatasan wilayah dan mengukur ketinggian tanah. Dari penuturan tokoh pemuda Semplak, Kusni Bahtiar, tugu tersebut dibangun sejak 1771-1773.

“Secara historis, keberadaannya menjadi jejak adanya bangunan lain di lokasi tersebut. Bahkan, sebuah bangunan benteng ditengarai ada di wilayah RW 02. Saat ini menjadi pemaka­man umum,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Tugu serupa, kata dia, juga berada di tiga lokasi, yakni Kampung Pilar, Sindangbarang dan Bantarkambing.

“Kami bertekad akan memfungsikan kembali Tugu Pilar. Ini insiatif dari warga,” cetusnya.

Ketua Forum Komunikasi RT wilayah Semplak, Suherman menambahkan, kegiatan ini dimotori Forum RT, Karang Taruna, LPM, dan Kelurahan Semplak. Diawali pembahasan, pertemuan juga untuk mengembalikan fungsi Tugu Pilar.

“Saat ini kondisinya memang tidak terawat. Pada era Presiden Soeharto, tugu ini mendapat peratawan setidaknya setahun sekali,” jelasnya.

Lurah Semplak Udin Syamsudin mengaku, pihaknya mendukung penuh gerakan pelestarian yang dilakukan oleh warga. Ini juga merupakan bentuk bagian pembelajaran sejarah bagi generasi muda agar tidak melupakan sejarah.

“Tugu ini memang belum dilaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Karena saat ini warga sedang mencari bukti sejarahnya,” kata dia.

Pihaknya, sambung Udin, juga ingin menjadikan Tugu Pilar sebagai salah satu ikon di Kota Bogor. Pasalnya, lokasi tugu diperkirakan menjadi yang paling utuh bangunannya dibandingkan dengan tugu pilar di daerah lain.

“Kalau Tugu Pilar di Sindangbarang sudah habis,” ungkapnya.

Sementara itu, proses pemugaran yang dilakukan warga secara swadaya kemarin tidak berjalan mulus. Sebab, bangunan Tugu Pilar sangat bedempetan dengan ruko milik warga. Karena itu, perlu ada upaya pembebasan lahan.

“Harusnya ada jarak antara tugu dan ruko. Kami berharap pemilik tanah bisa memundurkan usaha kiosnya agar tidak masuk di dalam tugu,” ucapnya.(*/c)