25 radar bogor

Truk Dihadang, Sopir Nyaris Dikromas

HADANG TRUK: Sejumlah warga menghadang truk tronton yang melaju di Jalan Raya Atma Winata, Desa Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, kemarin.

GUNUNGSINDUR–RADAR BOGOR,Jalan Raya Atma Winata di Kecama­tan Gunungsindur, masih menyim­pan sejumlah polemik yang tak kunjung usai.

Pantauan Radar Bogor, meski sudah ada larangan melintas di jam tertentu, nyatanya ada saja oknum sopir truk yang na­kal. Mereka bebas lewat tanpa ada penin­dakan. Da­­lam satu jam saja, lebih dari 14 unit truk be­sar melintas meski tan­pa muatan.

Hal tersebut terang saja mem­buat masyarakat Gunung­­sin­dur gerah. Mereka terpak­sa mela­kukan aksi di depan kan­t­or Ke­ca­matan Gunungsin­­dur, kemarin (25/4). Saat unjuk ra­sa ber­langsung, melin­­tas satu unit truk tronton. Sua­sa­na seketika mema­nas. Warga pun langsung meng­ha­dang kendaraan tersebut.

”Woi… turun! Itu kuncinya ambil. Udah tau dilarang lewat, masih saja nekat,” ujar pendemo.

Untungnya, si sopir truk lang­sung diamankan anggota Pol­sek Gunungsindur guna meng­hin­dari amukan massa yang semakin memanas.

”Intinya kami meminta agar aparat menindak tegas oknum sopir yang melanggar aturan jam operasional. Percuma kita rapat berkali-kali kalau tidak dibarengi pe­ne­ga­kan oleh aparat,” tegas perwakilan pe­ngunjuk rasa, Anton kepada Radar Bogor.

Hal senada juga dilayang­kan Ketua PK KNPI Gunungsin­dur Suparman. Menurutnya, mas­ya­rakat sudah nyaman dengan surat keputusan ber­sama (SKB) yang telah dike­luar­kan unsur musya­warah pim­pi­nan keca­matan (mus­pika). Namun, memasuki bu­lan ketiga, para sopir truk tidak komitmen.

”Saya menilai peran Muspika Gunung­sindur dalam me­nga­wal operasional truk sangat lemah. Padahal kami sudah sepakat untuk mengawal. Tapi toh faktanya truk dibiarkan saja melintas,” tukasnya.(cr3/c)