25 radar bogor

Minat Baca di Kabupaten Bogor Rendah

SEPI: Salah seorang siswi membaca di perpustakaan yang ada di Taman Tegar Beriman, beberapa waktu lalu.

BOGOR-RADAR BOGOR,Meningkatkan minat baca masyarakat, termasuk di Kabupaten Bogor, diperlukan adanya gerakan literasi yang masif.

Hal itu diungkapkan Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fajar Riza Ul Haq saat berkunjung ke Bogor. Menurutnya, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

”Minat baca di Indonesia menduduki rangking 60 tingkat dunia dari total 62 negara pada 2015 lalu. Ini ada yang salah. Kita harapkan ada kenaikan minat baca,” ujarnya.

Untuk meningkatkan literasi, kata dia, perlu adanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. ”Saya kira Kabupaten Bogor faktornya banyak.

Selain infrastruktur, ketersediaan bahan bacaan juga menjadi penyebab rendahnya minat baca. Ini harus jadi konsen pemerintah,” ucapnya.

Keterlibatan Dinas Pendidikan juga menjadi salah satu penentu meningkatnya minat baca di Kabupaten Bogor. ”Banyak komunitas dari masyarakat yang sukarela membantu tetapi tidak dirangkul (pemerintah, red).

Kan tidak ada salahnya jika pemerintah tidak mampu mengerjakan sendiri, ya, harus bekerja sama dengan masyarakat,” tegasnya.

Lanjutnya, dua hari lalu, dirinya menemui salah satu Komunitas Baca di Tugu Utara Cisarua, Kabupaten Bogor. Mereka aktif mendatangi wilayah tertinggal setiap week end, membantu masyarakat untuk membaca.

”Jadi seperti jemput bola. Banyak komunitas seperti itu yang memiliki spirit. Tinggal bagaimana pemerintah support mereka. Minimal menyediakan akses bacaan,” ucapnya.

Sebelumnya, ia juga telah membantu Komunitas Baca di daerah Antajaya, Kecamatan Tanjungsari.

”Mereka mengajar bahasa Inggris SD dan SMP, kami bantu suplai buku-bukunya. Tetapi itu sproadis sifatnya,” kata pria yang sudah meluncurkan buku berjudul Membela Islam, Membela Kemanusiaan.

Selain itu, pemerintah juga dituntut untuk meyakinkan perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor agar memiliki rasa tanggung jawab sosial dengan menggelontorkan dana CSR-nya untuk keperluan peningkatan minat baca.

”Harus didorong ke arah itu. Jadi bagaimana yang ada (dana CSR) dimaksimalkan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Paling dasar mengembangkan minat baca dan menyediakan bahan bacaan,” tuturnya.

Sehingga ada langkah sistemik untuk terus berupaya meningkatkan minat baca. ”Kabupaten Bogor dengan tingkat kemiskinan dan putus sekolahnya yang tinggi, saya bayangkan literasi masih rendah.

Mau tidak mau, sekarang harus ada sinergi lintas sektoral, leader-nya tetap pemerintah daerah,” tukasnya.(ded)