25 radar bogor

Penganiaya Ridwan Diringkus saat Berobat

Diamankan: ST dikawal polisi bersenjata saat digiring menuju ruang tahanan Mapolres Bogor, kemarin

KEMANG–RADAR BOGOR,Polres Bogor me­ngamankan pe­nga­niaya anak di bawah umur yang mengaki­batkan sa­tu korban luka berat dan satu lainnya meninggal dunia di Kampung Hambulu RT 03/06, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang.

Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky menjelaskan, ka­sus ini bermula saat kor­ban Muhamad Ridwan Ogi Alam­syah (17) warga Kampung Tegal RT 06/05, Desa Tegal, Kecama­tan Kemang; dan Fikri Fahrian Najib (17) warga Kampung Tegal RT 08/06, Desa Tegal, Kecamatan Kemang; serta sak­si Bastian Sugiarto, pulang da­ri sekolah berpapasan de­ngan para pelaku, Rabu (18/4), pukul 12.15 WIB.

”Saat berada di Jalan Kam­pung Hambulu, korban dan sak­si berpapasan dengan pa­ra pelaku yang mengenda­rai dua unit sepeda motor. Satu kendaraan dinaiki tiga orang dan satu lagi dua orang,” beber Dicky di Ma­pol­res Bogor, ke­marin (24/4).

Dicky melanjutkan, setelah berpapasan kemudian para pelaku berputar arah dan me­ngikuti sepeda motor kor­ban. Saat berada di Jalan Kampung Hambulu tepatnya di depan Perumahan Bogor Kemang Residence, para pelaku meng­hadang korban dan mena­nyakan asal sekolah mereka.

”Nah, setelah dijawab oleh korban, kemudian tiga pela­ku mengeluarkan senjata ta­jam dan mengejar dua orang kor­ban lalu mengeroyok Muhamad Ridwan Ogi Alamsyah dan Fikri Fahrian Najib, sedangkan Bastian Sugiarto berada di atas sepeda motor,” bebernya.

Setelah melakukan penge­royokan terhadap korban, ma­sih kata Dicky, para pelaku melarikan diri. Melihat dua orang temannya menjadi kor­ban pembacokan, saksi Bastian membawa korban pulang ke rumah dan selanjutnya dibawa ke RS Dompet Duafa untuk mendapatkan pertolongan.

”Sekitar pukul 15.00 WIB, se­­telah mendapatkan perawa­tan, Ridwan dinyatakan me­ning­gal dunia karena menga­lami luka tusuk di bagian dada, sedangkan Fikri mengalami luka bacok pada bagian kepala dan pung­gung,” ucapnya.

Masih kata Dicky, sekitar pukul 18.00 WIB, berdasarkan infor­masi dari warga, ada se­orang pelajar yang sedang berobat di salah satu klinik da­erah Ci­beu­teung, Kecama­tan Ciseeng, Kamis (19/4). Anggota pun langsung melun­cur ke klinik tersebut.

”Dan didapat HP milik sa­ksi bernama Bimo sebagai jami­nan, karena para pelaku tidak punya uang. Anggota juga men­cari saksi Bimo tersebut. Kemudian, Bimo menyebut­­kan bahwa yang sedang bero­bat tersebut adalah pelaku berini­sial ST,” jelasnya.

Sementara itu, pihaknya ma­sih memburu empat pelaku lainnya yang dinyatakan DPO, yakni WL, WD, Q, dan RF. Pi­hak­nya pun mengaman­kan ba­rang bukti dua senjata ta­jam be­rupa celurit dan dua setel se­ra­gam sekolah milik korban.

Di hadapan petugas, ST me­ngaku menyesal karena per­buatan ia dan keempat te­­man­nya menghilangkan nyawa orang. Ia beralasan hal itu dila­kukan untuk membela diri. Se­bab, saat akan menuju ru­mah kekasihnya, ia dihadang korban dengan cerulit.

”Saya juga sudah siap cerulit di tas. Akhirnya ribut di lokasi. Dan saya membela diri sam­bil meng­hantam tiga korban. Tangan saya juga kena sabe­­tan. Dijahit sampai 25 jahitan di puskesmas,” ungkap ST kepada Radar Bogor sambil terisak.(wil/cr3/c)