JASINGA-RADAR BOGOR,Riuh bertabuh gemuruh pun pecah saat para pentolan seniman yang mayoritas didominasi dari Kecamatan Jasinga dan Parungpanjang, berkumpul di aula PGRI Kecamatan Jasinga, kemarin (23/4).
Mereka bertujuan mengikuti bimbingan seni dan budaya pada bidang seni peran. Kegiatan yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor itu, mengangkat tema kental untuk mengangkat sejarah kesenian dan kebudayaan lokal yang dimiliki Jasinga.
Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Rahmat Surjana mengatakan, apresiasi seni dan budaya lokal ini berlangsung di empat kecamatan. Dua kecamatan untuk bimbingan seni peran, yaitu Kecamatan Jasinga dan Parungpanjang; serta dua kecamatan untuk pembinaan seni dan teater di kecamatan Tenjo dan Rumpin.
”Kegiatan ini atas usulan dari anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi D, Eghi Gunadi” ujarnya kepada Radar Bogor.
Ia juga membeberkan, sebelumnya, dilakukan pula pendampingan produksi film kepada para pemuda Jasinga. Kegiatan tersebut dilakukan selama rentang April dan Mei.
”Kurang lebih ada 20 peserta yang dibimbing oleh budayawan lokal maupun nasional. Kami lakukan edukasi langsung dalam pembuatan film berdurasi 40 menit. Judul film yang digarap adalah Di Balik Ayat. Judul tersebut terinspirasi kisah pemuda yang dulunya terjebak dalam perilaku kelam. Tapi akhirnya, ia tersadar lantaran sentuhan ayat-ayat suci,” beber ayahanda dari artis peran, Nadia Vega itu.
Tahap pembinaan selanjutnya, kata Rahmat, adalah workhsop yang mengangkat tema seni peran.
”Kami hadirkan pembicara nasional seperti Madin Tsyawan. Dia dosen dan penulis naskah teater kawakan. Aktif juga di seni teater dan Dewan Kesenian Jakarta,” katanya.
Kemudian ada Dadang Ridwan, editor film yang kiprahnya sangat baik di kancah nasional. Seperti film populis yang pernah mewarnai serial Gerhana, editor Spontan, Bayangan Adinda, Aladin, dan banyak lagi. Serta Hamka Devito Siregar, pemeran Togu dalam Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) The Series.(CR3/C)