25 radar bogor

Keturunan RA Kartini Hidup Sengsara di Bogor, Pemprov Jateng Siapkan Bantuan

Keturunan RA Kartini yang menetap di Parung Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Keberadaan keturunan RA Kartini yang hidup sengsara di Bogor, mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).

Pemprov Jateng berencana membantu keturunan pahlawan nasional itu secara berkelanjutan sebagai wujud kepedulian dan penghormatan pemerintah terhadap jasa-jasa para pahlawan.

“Iya, nanti selain bantuan pendidikan berupa beasiswa dan tempat tinggal. Ada bantuan berkelanjutan yang diserahkan setiap tahun atau pada peringatan Hari Kartini,” kata Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Senin (23/4/2018), dilansirAntara.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemprov Jateng bersama Pemerintah Kabupaten Jepara dan satuan kerja perangkat daerah terkait segera membentuk tim kecil untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Kasihan! Keturunan RA Kartini Hidup Susah di Bogor

Heru mengungkapkan rencana pemberian bantuan secara berkelanjutan itu sebagai tindak lanjut dari permintaan Bupati Jepara Ahmad Marzuki, beberapa waktu lalu.

Menurut Heru, sudah sepatutnya dan selayaknya pemerintah membantu keturunan para pahlawan yang telah berjuang demi bangsa Indonesia.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyebutkan besarnya perjuangan RA Kartini untuk kaumnya dan apa yang telah dilakukan generasi penerus bangsa untuk negara memang masih jauh dari para pahlawan atau orang-orang besar yang telah berjasa kepada Indonesia.

“Saya ingin menyarankan pada tanggal 21 April kita tidak hanya memperingati hari kelahiran pahlawan emansipasi wanita Indonesia, tapi juga kita menyebut April adalah bulan Kartini untuk menghormati pahlawan kita,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, RA Kartini yang lahir di Mayong, Jepara, 139 tahun silam menikah dengan Bupati Rembang RM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, pada 12 November 1903 dan dikaruniai putra semata wayang, RM Soesalit Djojoadhiningrat, yang lahir pada 13 September 1904.

RM Soesalit menikah dengan Siti Loewijah dan dikaruniai seorang putra bernama Boedi Setyo Soesalit, cucu tunggal RA Kartini yang menikah dengan Sri Bidjatini dan dikaruniai lima anak, yakni Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum, dan Rachmat.

Setelah Boedi Soesalit meninggal dunia, cucu menantu RA Kartini, Sri Bidjatini bersama lima anaknya hidup dalam keprihatinan. Hanya Kartini sebagai cicit tertua yang kondisi ekonominya lumayan, sedangkan lainnya butuh uluran tangan pemerintah sebagai bentuk perhatian kepada keturunan RA Kartini.

Cucu menantu dan cicit RA Kartini tidak ada yang bermukim di Kabupaten Jepara, tapi menempati rumah bantuan pemerintah di Parung, Kabupaten Bogor.

Kini, mereka terpaksa meninggalkan rumah bantuan itu karena ada pihak yang meminta agar mereka meninggalkan rumah tersebut setelah cucu tunggal RA Kartini tiada. (ysp)