25 radar bogor

Kasihan! Keturunan RA Kartini Hidup Susah di Bogor

RA Kartini dan Suaminya.

BOGOR-RADAR BOGOR, Habis Gelap Terbitlah Terang, hal tersebut nampaknya justru malah sangat jauh berbeda dirasakan oleh para keturunan RA Kartini.

Berbeda dari sang ibu yang begitu membekas namanya di hati para wanita Indonesia. Anak dan juga cucu dari RA Kartini malah tidak dikenal oleh publik.

Bahkan mereka dikabarkan hidup sengsara di daerah Parung, Kabupaten Bogor.

Seperti RM Soesalit, putra semata wayang RA Kartini dari pernikahannya dengan Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Ario Djojoadiningrat, hampir sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat.

Hal tersebut sangat maklum karena baru berusia empat hari saja, RM Soesalit, putra semata wayang RA Kartini itu sudah ditinggal meninggal.

Dan saat perayaan Hari Kartini yang terjadi pada Sabtu (21/4/2018) kemarin, kehidupan keturunan RA Kartini disinggug oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuki.

Yang harus kalian ketahui, RM Soesalit menikah dengan Siti Loewijah.

Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putra bernama Boedi Setyo Soesalit.

Boedi Soesalit merupakan satu-satunya cucu RA Kartini. Kemudian Boedi Soesalit menikah dengan Sri Bidjatini dan dikaruniai lima anak.

Marzuki mengatakan jika para keturunan Kartini tersebut kini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.

Kelimanya yakni Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum dan Rachmat, hidup sengsara di Parung, Kabupaten Bogor.

“Hanya yang pertama yang lumayan, sedangkan Kartono mengojek. Demikian pula Samimun, juga jadi tukang ojek,” ucap Marzuki saat memberi sambutan pada Resepsi Peringatan Hari Kartini ke-39.

Nasib malang pun dirasakan oleh Rukmini dirinya ditinggalkan suami bunuh diri akibat kesulitan ekonomi.

Bahkan Rachmat, cicit RA Kartini yang menderita autis tersebut kini juga telah meniggal dunia.

Ia pun mengatakan bahwa penderitaan yang dialami keturunan RA Kartini semakin bertambah ketika Boedi Soesalit meninggal di usia 57 tahun.

“Setelah Boedi Soesalit meninggal, cucu menantu RA Kartini, Sri Bidjatini, bersama lima anaknya hidup dalam keprihatinan,” ungkap Bupati Jepara Ahmad Marzuki. (ayu/ysp/pojokbogor)