25 radar bogor

SDN Mutiara Terancam tak Punya Murid

Ilustrasi Sekolah.
MENUNGGU BANTUAN: Sebanyak 59 siswa SDN Mutiara terpaksa harus belajar di halaman sekolahnya. Sudah dua pekan, proses belakar mengajar dilakukan di luar sekolah sampai menunggu adanya perhatian pemerintah, kemarin (30/3).

LEUWILIANG–RADAR BOGOR,Tiga unit ruang kelas SDN Mutiara ditutup, karena dikhawatirkan berbahaya bagi mu­rid dan guru, setelah dinding dan atap satu ruang kelas roboh bulan lalu. Sekolah ini terancam bakal tidak mendapatkan murid baru.

Masyarakat di sekitar sekolah, khususnya Kam­pung Pasir, Desa Cibeber Leuwiliang, meng­kha­­wa­tirkan ruang kelas yang masih tersisa bakal roboh juga dan menimpa anak-anak.
Masalah mencuat saat diskusi warga tentang ang­garan sekolah dilaksanakan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia di ruang kelas SDN Mutiara, Rabu (18/4).

Sekolah ini menyita perhatian karena kondisi bangunan yang roboh dan sekarang hanya meng­gu­na­kan kelas yang diatapi terpal dan ditopang bam­bu. Kondisi ini belum mendapatkan perhatian dari Pemda dan anggota DPRD Kab Bogor khusus­nya Komisi IV.

Tokoh masyarakat Kampung Pasir, Madrohmi mengatakan, banyak orang tua yang sudah me­nge­luh­kan kondisi bahaya di sekolah ini sehingga tidak ingin anaknya sekolah di sini. ”Belum lagi kelas satu nantinya akan ditempatkan belajar di ruang kelas da­rurat, yang hanya pakai atap terpal,” kata Madrohmi.

Hal itu dibenarkan Kepala SDN Mutiara, Dede Herawati. Dengan kondisi sekolah yang hampir ro­boh total dan lima rombel yang belajar di bawah ter­pal, membuat para orang tua khawatir anak seko­lah di sini. ”Kami justru yang kemudian sangat khawatir kehilangan anak murid di tahun ajaran baru nanti. Apalagi sampai sekarang belum ada kepastian pernaikan,” kata Dede.(*/rur)