25 radar bogor

Razia Jelang Ramadan

JANGAN TUNGGU KORBAN: Razia miras oplosan jangan hanya rutin dilakukan ketika ada kasus.
JANGAN TUNGGU KORBAN: Razia miras oplosan jangan hanya rutin dilakukan ketika ada kasus.

BOGOR–RADAR BOGOR,Menjelang Ramadan, rupanya masih banyak yang menyediakan minuman keras (miras). Untuk itu, Satpol PP Kota Bogor bersama tim gabungan lain melakukan penyisiran peredaran miras di beberapa ruas jalan Kota Bogor, kemarin (19/4).

Kepala Satpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi menjelaskan bahwa dalam razia tersebut didapatkan sebanyak 200 botol miras, lima bungkus plastik oplosan, serta tujuh jeriken tuak. Menurutnya, selain jelang Ramadan, penertiban ini dilakukan dalam rangka menjaga dan memelihara kondusivitas Kota Hujan.

“Jadi di samping kegiatan rutin yang dilaksanakan kepolisian, TNI dan Satpol PP, kali ini razia digelar secara gabungan untuk bisa bersama-sama menjaga kondusivitas Kota Bogor,” kata Herry.
Selain menyasar penjualan miras tak berizin, pada razia kemarin juga menertibkan pedagang kaki lima (PKL), parkir liar, dan anak jalanan. Hasilnya, banyak lapak PKL liar yang dibongkar, kemudian dibawa ke kantor Satpol PP Jalan Pajajaran.

Khusus untuk barang bukti (BB) miras, menurut Herry, semuanya sudah diserahkan ke pihak Polresta Bogor Kota. “BB miras langsung dibawa ke Mako Polresta Bogor Kota, BB PKL-nya ada di Mako Satpol PP,” ujarnya.

Sementara itu, Kabagops Polresta Bogor Kota, Kompol Fajar Hari Kuncoro menerangkan bahwa operasi gabungan itu merupakan cipta kondisi menjelang Ramadan agar berlangsung aman, nyaman, dan kondusif. Pada operasi ini diutamakan penertiban penjualan miras, khususnya miras oplosan yang beredar di pinggiran jalan Kota Bogor.

Meski sudah banyak disita, ia meyakini masih banyak penjual miras di Kota Hujan yang belum terdeteksi. Karena, menurutnya, dampak dari miras oplosan ini sangat banyak dan memakan puluhan korban jiwa, seperti yang terjadi di Bandung.

“Miras oplosan juga memicu terjadinya tawuran pada malam Minggu. Namun berkat operasi gabungan skala besar, tawuran di malam Minggu sudah tidak ditemukan dan waktunya sekarang bergeser ke malam Jumat dan malam Sabtu,” sebutnya.(fik/c)