25 radar bogor

Jembatan Kayu tak Layak Digunakan

Jembatan kayu di Parung Panjang

Parungpanjang–RADAR BOGOR,Jem­batan Cimatuk yang di­ba­n­gun menggunakan batang kayu sangat disesalkan warga.

Pasalnya, jembatan yang men­jadi penghubung sekali­g­us perbatasan antara De­sa Jaga­b­ita dengan Kabupa­ten Tangerang, Provinsi Banten itu, sangat tidak layak untuk dilintasi.

Salah satu warga, Uding Bahrudin mengatakan, sangat ironis dan sulit untuk mem­perjuangkan aspirasi ke pe­merintah yang lebih atas ter­kait pembangunan di Desa Ja­ga­bita.

”Apa tidak malu, Bo­gor yang katanya punya ke­inginan jadi kabupaten ter­maju, tetapi pem­bangunan di wilayah Jagabita jelas dibangun oleh pihak lain? Malu atuh sama tetangga sebelah,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Ia melanjutkan, jem­batan-jembatan yang ada di Desa Jagabita mayoritas di­bangun oleh pihak lain. Yang nota­banennya sangat tidak sesuai dengan prosedur teknis pe­kerjaan. Ia menyebutkan be­berapa contoh jembatan yang ada di Desa Jagabita.

”Jembatan Cimancceuri Uyut dibangun oleh perusahaan swasta, Jembatan Cimatu Pa­rung Lawang sama Pemkab Tangerang, Jembatan Cima­tuk Nagrog serta Jembatan Ciman­ceuri dibangun swadaya ma­syarakat. Di mana keterli­batan Pemkab Bogor?” keluh­nya de­ngan nada heran.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Parungpanjang Icang Aliyudin mengata­kan, usulan perbaikan jemba­tan baru masuk di tahun anggaran 2019. ”Kami akan renovasi secara bertahap agar menjadi lebih layak,” ucapnya.

Icang juga menambahkan, beberapa jembatan di Desa Jagabita hanya satu yang masuk ke Kabupaten Bogor. ”Hanya Jembatan Jawi­yah. Sekarang masih tahap per­baikan semen­tara, baru nanti direnovasi kembali,” tutupnya.(cr3/c)