Parungpanjang–RADAR BOGOR,Jembatan Cimatuk yang dibangun menggunakan batang kayu sangat disesalkan warga.
Pasalnya, jembatan yang menjadi penghubung sekaligus perbatasan antara Desa Jagabita dengan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten itu, sangat tidak layak untuk dilintasi.
Salah satu warga, Uding Bahrudin mengatakan, sangat ironis dan sulit untuk memperjuangkan aspirasi ke pemerintah yang lebih atas terkait pembangunan di Desa Jagabita.
”Apa tidak malu, Bogor yang katanya punya keinginan jadi kabupaten termaju, tetapi pembangunan di wilayah Jagabita jelas dibangun oleh pihak lain? Malu atuh sama tetangga sebelah,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Ia melanjutkan, jembatan-jembatan yang ada di Desa Jagabita mayoritas dibangun oleh pihak lain. Yang notabanennya sangat tidak sesuai dengan prosedur teknis pekerjaan. Ia menyebutkan beberapa contoh jembatan yang ada di Desa Jagabita.
”Jembatan Cimancceuri Uyut dibangun oleh perusahaan swasta, Jembatan Cimatu Parung Lawang sama Pemkab Tangerang, Jembatan Cimatuk Nagrog serta Jembatan Cimanceuri dibangun swadaya masyarakat. Di mana keterlibatan Pemkab Bogor?” keluhnya dengan nada heran.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Parungpanjang Icang Aliyudin mengatakan, usulan perbaikan jembatan baru masuk di tahun anggaran 2019. ”Kami akan renovasi secara bertahap agar menjadi lebih layak,” ucapnya.
Icang juga menambahkan, beberapa jembatan di Desa Jagabita hanya satu yang masuk ke Kabupaten Bogor. ”Hanya Jembatan Jawiyah. Sekarang masih tahap perbaikan sementara, baru nanti direnovasi kembali,” tutupnya.(cr3/c)