25 radar bogor

Gorong-gorong Jambu Dua Diperbaiki

Bersih bersih gorong gorong Jambu Dua

BOGOR–RADAR BOGOR,Gorong-gorong yang menyebabkan banjir di lantai basement Pasar Jambu Dua, mulai dikuras dan diperbaiki, kemarin. Untuk mengatasinya, Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) menyerahkan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.

Kanit Pasar Jambu Dua, Andrian Hikmaullah menjelas­kan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bogor untuk menyelesaikan masalah banjir yang kerap terjadi di Pasar Jambu Dua. “Yang menjem­batani pedagang dan warga rt 02/04 Kelurahan Tanahsareal untuk ambrolnya gorong-gorong yang mungkin sudah cukup lama,” jelasnya kepada awak media, kemarin.

Gorong-gorong yang meru­pakan saluran pembu­angan dari pasar dan warga Gang Masjid itu, menurutnya sudah rusak sejak 27 Juli 2017. “Baru hari ini direalisasikan Dinas PUPR. Aliran drainase ini meliputi dari warga Gang Masjid empat RT dan saluran air dalam pasar, karena tertimbunnya gorong-gorong yang longsor,” terangnya.

Ia mengatakan, arus air yang seharusnya terbuang ke Sungai Ciliwung di kala hujan, balik lagi ke arah Pasar Jambu Dua.

“Pengerjaan langsung ditangani PUPR. Kalaupun emang nantinya hujan masih ada genangan air, berarti titiknya ada di dalam pasar. Mungkin nanti bagian teknik yang mengecek langsung di pasar,” kata Andrian.

Sebelumnya, Kasi Pemeliha­raan Jalan Wilayah 1 pada Dinas PUPR Kota Bogor, Fiki Abdullah menjelaskan bahwa gorong-gorong yang letaknya di dekat jalan keluar menuju Jalan Ahmad Yani mengalami kerusakan yang cukup parah. Sehingga, untuk memperbai­kinya bukan hal mudah.

“Iya, tapi kita lagi ngerancang dulu. Tidak bisa action langsung,” jelasnya saat itu.

Untuk merancang tata pe­nger­jaan­nya pun membutuh­kan waktu. Sehingga, ia mempre­diksi perkerjaannya baru diperbaiki awal Mei mendatang.

“Kami sedang merancang metode kerjanya, dibantu dengan teman-teman konsultan. Paling di awal bulan depan. Kalau misalkan metode kerjanya sudah ada dan pasokan materialnya sudah siap, langsung kita eksekusi,” terangnya.

Salah satu hal yang menyulitkan pengerjaan yakni kedalaman gorong-gorong yang mencapai enam meter.

Sehingga, menurut Fiki, perlu teknik tersendiri sebagai pertimbangan faktor keamanan. “Itu kayak sumuran, kedalamannya enam meter. Jadi riskan kalau petugas kami langsung masuk ke situ. Perlu pengamanan,” kata Fiki.(fik/c)