Selain Kecamatan Jasinga yang menjadi dampak paling parah akibat hujan deras, pekan lalu, kerusakan juga terjadi di Kecamatan Nanggung. Antara lain, bangunan rumah yang porak-poranda di Kampung Cidempok, RT 02 RW 06, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung.
Selain itu, akses jalan raya menuju Antam Pongkor, tepatnya di Kampung Ciketug RT 02 RW 11, Desa Pangkaljaya, juga mengalami keretakan tanah sepanjang 70 meter dan ambles sekitar 50 sentimeter.
Di Kampung Cidempok juga terjadi longsor yang menutupi saluran drainase. Akibatnya, saluran air meluap dan berdampak terhadap permukiman setempat.
Menurut Kepala Desa Bantarkaret, Pepen Sopandi, rumah milik Deni Kurniawan menjadi yang paling terdampak akibat luapan saluran drainase tersebut. ”Rusak porak-poranda. Ditambah drainase tersumbat akibat longsor,” ujarnya kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu.
Sekalipun tidak ada korban jiwa, lanjut Pepen, sejumlah rumah dilaporkan mengalami keretakan.
”Jadi, karena posisi rumah warga berdekatan dengan tebingan tinggi, beberapa rumah retak. Bahkan banyak yang terancam longsor kalau hujan terus-menerus turun. Untuk itu, saya sarankan agar warga sementara mengungsi. Longsor susulan bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.
Terkait adanya rumah yang retak, Camat Nanggung Muliadi akan segera melakukan koordinasi secepatnya dengan dinas terkait. ”Yang jelas kita akan koordinasi dengan BPBD terlebih dahulu untuk ada tindakan dini. Baru nanti kita akan bicarakan juga dengan dinas terkait agar ada penanganan terhadap rumah yang terdampak,” ungkap Muliadi.
Sementara itu, Vice President CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Resna Handayani juga turut mengomentari terkait kondisi rumah yang rusak. Pihaknya sudah menerima surat permohonan dari Kades Bantarkaret. ”Nanti kami akan koordinasikan lebih lanjut,” ucapnya. (cr3/c)