25 radar bogor

Bangunan dan Infrastruktur Rusak

Ilustrasi jalan retak di Sukamakmur
Ilustrasi jalan retak di Sukamakmur

Selain Kecamatan Jasinga yang menjadi dampak pa­ling parah akibat hujan deras, pekan lalu, kerusakan juga terjadi di Keca­matan Nanggung. Anta­ra lain, bangunan rumah yang porak-poranda di Kam­pung Ci­dempok, RT 02 RW 06, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung.

Selain itu, akses jalan raya menuju Antam Pongkor, tepat­nya di Kampung Ciketug RT 02 RW 11, Desa Pangkaljaya, juga mengalami keretakan ta­­nah sepanjang 70 meter dan am­b­les sekitar 50 sentimeter.

Di Kampung Cidempok juga terjadi longsor yang menu­tu­pi saluran drainase. Akibat­nya, saluran air meluap dan ber­­dampak terhadap permuki­man setempat.

Menurut Kepala Desa Bantar­karet, Pepen Sopandi, ru­mah milik Deni Kurniawan men­ja­di yang paling terdampak aki­bat luapan saluran drai­na­se tersebut. ”Rusak po­rak-poran­da. Ditambah drainase ter­sumbat akibat longsor,” ujarnya kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu.

Sekalipun tidak ada korban jiwa, lanjut Pepen, sejumlah rumah dilaporkan mengala­mi keretakan.

”Jadi, karena posisi rumah warga berdekatan de­ngan tebingan tinggi, beberapa rumah retak. Bahkan banyak yang terancam longsor kalau hujan terus-menerus turun. Untuk itu, saya sarankan agar warga sementara mengungsi. Longsor susulan bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.

Terkait adanya rumah yang retak, Camat Nanggung Muliadi akan segera melakukan koor­dinasi secepatnya dengan di­nas terkait. ”Yang jelas ki­ta akan koordinasi dengan BPBD terlebih dahulu untuk ada tindakan dini. Baru nanti kita akan bicarakan juga dengan di­nas terkait agar ada pena­nganan terhadap rumah yang terdampak,” ungkap Muliadi.

Sementara itu, Vice President CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Resna Handayani juga turut mengomentari ter­kait kondisi rumah yang ru­sak. Pihaknya sudah meneri­ma surat permohonan dari Ka­des Bantarkaret. ”Nanti kami akan koordinasikan lebih lanjut,” ucapnya. (cr3/c)