25 radar bogor

Tawuran Pelajar di Kemang, Satu Tewas, Netizen : Otaknya Gak Dipake!

Ilustrasi Tawuran

BOGOR-RADAR BOGOR, Aksi tawuran pelajar di Jalan Raya Jampang, Hambulu, Kemang Kabupaten Bogor, hingga menyebabkan satu pelajar SMK swasta di Parung tewas dan dua lainnya luka berat, Rabu (18/4/18) siang, mengundang sorotan dari netizen.

Mayoritas menyesalkan terjadinya aksi tawuran tersebut, dan mengecam pelaku yang sudah menghilangkan nyawa dua pelajar SMK itu. Seperti yang dikutip dari komentar netizen di laman grup Facebook Masyarakat Cinta Bogor (MCB).

Tawuran Pelajar Pecah di Parung, Satu Tewas, Dua Luka Berat

“Kolotmah gudar gedor neangan duit jeung nyakolakeun maraneh, ari sakola ngan gareulut wae, akibat kurang pemahaman agama tah kitu jadina..,” tulis akun Junior Oeoe.

“Ank g tau diri org tua ssah payah cri dwt kaki d bkin kepla bwt ank sklah mlah tawuran bls an ny,,aq mh klo ank aq ky gtu mnding biar d penjarain aza sklian biar tau rasa,,ngegedein udh hidup mh pilihan biar aza anak tinggal ank,,ngapain ank bandel bengal d pelihara ga ada guna nya..,” kecam akun Novi Kurniawan.

“Capee dew ….Mantabz ….. lanjutkan perjuangan … ntar kalo sudah besar jadilah preman yg sadis & mati karena nenggak miras oplosan,” kata akun Yos Toto Subagyo.

“Knapa cuma satu yg tewas? Sekalian aja semua, itung2 ngurangin populasi anak muda Yg otaknya Gak dipake!,” tulis akun Boim Scale Ibrahim.

“Tarolol kacida..Kalakuan si budak hirup susah ge bedegong2 teuing geus Kitu mah kolot keneh nu ripuh pan,” tulis akun NovaBian

“Ini mencontoh para politisi yg ingin mempertahankan kekuasaan nya. ..! Sedih. …!,” ungkap akun Agus Prayitno.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi tawuran itu bermula ketika Muhammad Ridwan Ogi Alamsyah, Fikri Fahrian Nazib, Bastian Sugiarto, hendak pulang sekolah mengendarai satu motor bersama tiga temannya.

Tiba-tiba korban dihadang enam pelajar SMK lainnya yang menunggangi dua motor. Korban yang saat itu tidak mengetahui apa-apa sempat melarikan diri namun nahas tertangkap para pelaku. Korban pun dikeroyok di tengah jalan menggunakan benda tajam berupa celurit.

Mendapatkan luka bacok di bagian dada sebelah kiri, lebam di kepala dan punggung, mengharuskan Muhammad Ridwan Ogi Alamsyah dilarikan ke Rumah Sakit Dompet Dhuafa hingga mendapat perawatan intensif. Namun, akhirnya korban meninggal dunia.

“Fikri Fahrian Nazib mengalami luka serius di bagian kepala namun masih sadarkan diri dan sedang menjalani perawatan,” ujar Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf Hidayat.

Ade mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Motif dan latar belakang pelaku melakukan pengeroyokan terhadap korban merupakan beberapa poin yang menjadi fokus penyelidikan pihaknya. Hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

“Saat ini kita sedang dalami kasus tersebut dan melakukan pengejaran kepada enam pelaku pengeroyokan yang menimpa tiga pelajar SMK,” katanya.

Sementara di Kampung Hambulu, RT 03/03, Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, petugas gabungan kepolisian, TNI dan Pol PP dari kecamatan ikut berjaga-jaga di lokasi sekolah. Sebab, ada informasi terkait aksi balas dendam pihak keluarga yang tak terima dengan insiden tersebut.

Salah seorang warga RW 07, Desa Pondokudik, Bangbang, mengaku mendapat kabar soal adanya massa yang berniat menyerang sekolah pelaku. “Kalau untuk warganya, saya belum jelas. Namun saya dapat info bahwa akan ada penyerangan massa dari pihak korban. Dari siang saya standby hingga malam, nanti bagaimana kasus ini menemukan titik terangnya,” ujar Bangbang di lokasi.

Kapolsek menambahkan, pihaknya akan menjaga sekolah tersebut sampai Kamis (19/4/18) pagi. “Kami juga sudah bergerak dibantu Resmob Polres Bogor untuk penyidikan. Untuk sekolahan ini, kita belum tahu karena belum ada saksi bahwa mengarah ke sekolahan Mensis. Malam ini (tadi malam, red) kita akan penjagaan sampai besok pagi,” pungkasnya. (ysp)