25 radar bogor

Tak Mampu Bayar Utang, Istri Disandera Majikan Sebagai Jaminan

Seorang istri di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, diduga disandera majikan suaminya karena tidak mampu bayar hutang.

SULAWESI-RADAR BOGOR, Karena tidak mampu membayar hutang, seorang istri yang tengah hamil di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diduga disandera majikan suaminya.

Adalah Iwan (34), warga Kampung Bantaeng, sang suami dari istri tersebut. Ia kemudian melaporkan bosnya, Dg Gassing, warga Desa Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang telah menyandera istrinya.

Istri Iwan yang bernama Lisda itu telah disandera Dg Gassing selama satu bulan di rumahnya. Penyanderaan ini berawal saat Iwan yang bekerja sabagia sopir antar daerah kecelakaan 20 Maret 2018 lalu. Mobil Toyota Kijang milik Dg Gassing rusak parah.

Iwan harus menyedikan uang Rp 16 juta untuk memperbaiki mobil Dg Gassing. Karena tak mampu bayar, Istri Iwan dijemput dari Bantaeng lalu diamankan dirumah Dg Gassing. Dg Gassing Beralasan, istri Iwan sebagai jaminan.

Dihadapan Polisi, Iwan mengaku sudah kebingunan lantaran istrinya dalam keadaan hamil tiga bulan dan sering mengeluhkan sakit-sakitan. Sehingga ia meminta kepada mantan majikannya untuk dibawa ke dokter.

“Namun tidak diizinkan, jadi saya melapor ke Polsek Batang,” katanya di Mapolres Jeneponto, Rabu (18/4/2018).

Iwan sempat meminta majikannya untuk mengganti istrinya dengan motor miliknya sebagai jaminan. Namun, ditolak oleh majikannya. “Itu hari saya bicara sama keluarga dan akhirnya melapor ke polisi,” kata iwan menambahkan.

Atas laporan Iwan, di Polsek Batang yang dipimpin Wakapolsek Batang, IPDA Baharuddin mendatangi rumah Dg Gassing (majikan Iwan) di Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang.
“Setelah menerima laporan, kami langsung jemput istri pelapor dan terlapor Dg Gassing, saat ini sementara dalam pemeriksaan Polsek Batang,” ucap Ipda Baharuddin.

Sementara Istri Iwan, Lisda mengatakan selama satu bulan dirumah Dg Gassing ia hanya tidur dan makan.

“Saya tidak diapa-apain, tidur saja,” ucap Lisda dengan muka pucat sambil sesekali memegang kepalanya. Iapun tidak mampu berbicara banyak lantaran kondisinya yang lemah.

Sedangkan saat di temui, Daeng Gassing membantah jika menyandera istri anak buahnya, Iwan sebagai jaminan karena tidak mampu membayar perbaikan mobilnya.

“Dia yang titip istrinya di rumah karena Iwan bilang mau ke Malaysia kerja dan nanti kembali kalau sudah ada uangnya. Bukan disandera karena dia sendiri yang bawa istrinya ke rumah,” kata Gassing di Polsek Batang, Kabupaten Jeneponto, Rabu (18/4/2018).

Ia menjelaskan, Iwan mengaku akan ke Bone untuk menjual tanahnya untuk biaya perbaikan mobil.

“Dia sendiri yang bawa itu mobil ke bengkel dan biayanya Rp16 juta. Setelah dia ke Bone Iwan berkelahi dengan istri pertamanya di Bone dan tidak berhasil menjual tanah,” katanya.

Terkait penyanderaan, Dg Gassing mengaku bahwa ia tidak pernah merasa menyandera istri mantan sopirnya.

“Kemarin itu dia datang kerumah mau bawa istrinya tapi saya bilang jangan dulu bawa karena istrimu lagi sakit,” jelas Dg Gassing di Mapolres Jeneponto. (ysp)