CIBINONG–RADAR BOGOR,Maraknya kampanye hitam dengan modus poster palsu, tak hanya merugikan pasangan calon (paslon) Ade Yasin dan Iwan Setiawan (Hadist) semata.
Beredarnya poster bergambar pasangan Hadist dengan nomor urut 3 (seharusnya nomor 2) juga merugikan paslon Ade Ruhandi (Jaro Ade)-Ingrid Kansil (JADI) yang notabene merupakan calon dengan nomor urut 3.
”Kami meminta meminta (kepolisian/panwaslu) mengusut tuntas pelaku provokasi pemasangan poster tersebut secara hukum dan menangkap pelakukanya,” ujar Tim Advokasi JADI Samsul Hidayat dalam klarfikasi yang diterima Radar Bogor, kemarin (18/4).
Menurut dia, selama proses pelaksanaan kampanye, tim pemenangan paslon nomor 3 dari tingkat atas hingga bawah selalu berkampanye dengan cara yang santun. Bahkan sesuai instruksi calon bupati Bogor, kampanye yang dilakukan adalah kampanye yang santun.
“Paslon nomor 3 selama masa kampanye tetap memelihara kondusivitas, santun dan mengindari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum dan menodai demokrasi,” tuturnya.
Selain itu, Samsul juga meminta agar Panwaslu Kabupaten Bogor dan Polres Bogor segera memproses secara hukum bagi pelaku pengrusakan alat peraga kampanye (APK) nomor urut 3 yang terjadi di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor.
“Juga pelaku provokasi yang telah melakukan tindak pidana mengganggu kampanye paslon nomor 3,” tegas Samsul yang juga merupakan Wasekjen DPP Partai Golkar tersebut.
Senada, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Paslon nomor urut tiga Arman Salam, mengaku sangat menyayangkan adanya penyebaran poster yang dilakukan oleh oknum.
Kejadian tersebut, sambung Arman, akan menimbulkan beberapa reaksi di kalangan masyarakat terutama para pendukung paslon nomor urut tiga. Kondisi ini juga akan berdampak pada pola fikir masyarakat, seolah-olah pihaknya yang telah melakukan hal tersebut, yang nantinya bakal berujung pada munculnya image negatif.
“Kalau mau mendapat simpati dari masyarakat jangan seperti ini caranya, pakai cara yang bersih dan budayakan selalu politik sehat,” tegasnya.
Sebelumnya, beberapa hari ini, di sejumlah wilayah beredar poster bergambar pasangan Hadist dengan nomor urut yang berbeda dari nomor resmi hasil undian KPU Kabupaten Bogor.
“Kami mendapati banyak poster Hadist yang nomor urutnya dirubah jadi nomor tiga. Padahal nomor urut Hadist ialah nomor dua. Ini jelas aneh dan sangat mungkin ada oknum yang ingin mengaburkan informasi soal nomor urut Hadist,” papar Wakil Direktur Tim Kampanye Hadist David Rizar Nugroho kepada wartawan di Cibinong, Senin (16/4). (gal/c)