JAKARTA-RADAR BOGOR,Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) khususnya kategori peserta bukan penerima upah (PBPU) yang mengalami kendala lupa membayar iuran JKN-KIS, tidak perlu khawatir. Sebab, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan sejumlah bank yang menyediakan fasilitas pembayaran autodebit untuk pembayaran iuran peserta JKN -KIS.
Bank mitra tersebut yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BCA. Per 1 Mei 2018, BPJS Kesehatan memberlakukan kewajiban bagi peserta PBPU/mandiri khususnya kelas 1 dan 2 untuk melakukan pembayaran iuran dengan metode autodebit.
Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso mengatakan, sebagian peserta ingin membayar iuran tetapi saat tanggal pembayaran lupa, sehingga menunggak dan status kepesertaannya tidak aktif.
“Melalui sistem autodebit, kini tidak perlu khawatir lupa karena bank akan secara otomatis menarik tagihan iuran JKN-KIS dari rekening peserta, dan status kepesertaan aktif dengan harapan tidak terkendala saat mendapatkan pelayanan kesehatan,” jelas Kemal.
Mekanisme pembayaran iuran melalui autodebit, kata Kemal sangat mudah. Peserta PBPU/mandiri kelas 1 dan 2 bisa dikatakan sudah cukup mengenal dan sering mengakses bank. Peserta JKN-KIS tinggal datang ke bank yang bekerjasama dan mendaftarkan diri dan mengisi formulir kesediaan membayar iuran melalui autodebit.
Peserta harus pastikan nomor rekeningnya benar sehingga tidak terjadi kesalahan pendebitan. Pendaftaran autodebit juga bisa dilakukan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan, yang kemudian BPJS Kesehatan akan menyampaikan ke Bank yang bekerjasama.
“Untuk peserta yang saat ini sudah terdaftar di kelas 1 dan 2 dan masih belum menggunakan metode autodebit, bisa langsung ke bank untuk mendaftar,” imbuhnya.
BPJS Kesehatan juga secara proaktif akan mengkontak (feedback) peserta untuk meminta persetujuan terkait pembayaran iuran secara autodebit.
“Upaya ini kami lakukan disamping untuk memudahkan peserta dalam membayar iuran secara tepat waktu, meningkatkan kepatuhan peserta PBPU/mandiri, juga diharapkan membantu meningkatkan sustainibilitas program JKN-KIS,” tuturnya.(unt/***)