25 radar bogor

Bahan Proyek Dipasok dari Bogor

EVAKUASI: Alat berat diturunkan untuk memindahkan truk dari bawah Jembatan Cincin yang ambruk, kemarin.
EVAKUASI: Alat berat diturunkan untuk memindahkan truk dari bawah Jembatan Cincin yang ambruk, kemarin.

JAKARTA–RADAR BOGOR,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Komite Keselamatan Konstruksi (K3) terjun ke dua lokasi kecelakaan konstruksi kemarin (18/4). Yakni ke Jembatan Cincin Lama, Widangan-Babat di Tuban, serta situs konstruksi overpass Jalan Tol Manado-Bitung di Minahasa Utara.

Kecelakaan konstruksi yang terjadi di Desa Tumalutung, Mina­hasa Utara, adalah kecelakaan pertama pasca-moratorium konstruksi yang diberlakukan Februari lalu. Menteri PUPR Basuki Hadi­muljono mengatakan bahwa kontraktor pelaksana, yakni PT Wijaya Karya (WIKA) bisa dike­nai sanksi jika terbukti lalai.

“Itu (sanksi, red) pasti. Apalagi sampai ada korban jiwa,” katanya di kantor PUPR kemarin.

Meski demikian, Basuki masih akan menunggu rekomendasi dari tim K3 yang sedang berada di lokasi kejadian. Ia sendiri mengaku belum menerima laporan dari lapangan.

“Kemarin saat kejadian (Selasa, 17/4) tim belum boleh masuk karena masih dipasangi garis polisi, mudah-mudahan hari ini ada laporannya,” katanya.

Kepala Balitbang Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengungkapkan bahwa konstruksi yang jebol bukan termasuk ruas jalan tol Manado-Bitung. Namun overpass yang melintas untuk menghubungkan dua permukiman warga. “Jadi bekisting-nya tidak mampu menahan beban, tapi kami baru mau lihat prosedur detailnya,” katanya.

Meski demikian, Danis me­ngatakan bahwa overpass tersebut bukanlah konstruksi layang yang rumit dan mem­butuhkan sistem pengawasan yang ketat. Bentuk overpass tersebut seperti dua buah box culvert kembar berukuran besar. “Boksnya panjangnya 19 meter lebar 7,5 dan tingginya 9,4 meter, pekerjaannya sangat standar,” jelas Dani.

Sebelumnya, kata Danis, slab pada boks pertama berhasil dipasang dengan lancar. Namun pada pengecoran slab yang kedua, bekisting runtuh. Saat ini, K3 tengah menyelidiki. Termasuk kemungkinan longsor akibat gempa yang terjadi.

“Ada laporan malam harinya terjadi gempa, tapi saya tidak mau berspekulasi,” katanya.

Sebelumnya, laporan dari Badan Nasional Penang­gulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa memang terjadi longsor material saat tiga pekerja sedang melakukan pengecoran.

Namun, saat dikonfirmasi, Petugas Komunikasi Kantor SAR Kelas A Manado, Purwanto mengungkapkan bahwa sebelumnya tidak tercatat pernah terjadi gempat mendahului insiden runtuhnya konstruksi overpass.

Purwanto mengatakan long­sor yang terjadi adalah long­sor material. “Jadi longsoran itu dari concrete (material cor, red)-nya saja,” ungkapnya.

Sementara itu, bentang cadangan dan kerangka baja pengganti Jembatan Cincin Lama Widangan-Babat telah diberangkatkan dari gudang alat-alat konstruksi Ditjend Bina Marga di Citeureup, Kabu­paten Bogor kemarin.

Direktur Jembatan PUPR Iwan Zarkasi yang telah berada di lokasi kemarin juga menyatakan bahwa kondisi fondasi jembatan terlihat cukup baik. “Bisa segera dilakukan penggantian bentang,” katanya pada Jawa Pos (Grup Radar Bogor).

Dari laporan Dirjen Bina Marga, Menteri Basuki mengaku optimistis pengerjaan peng­gantian bentang bisa berlangsung selama 40 hingga 45 hari. Dengan demikian, bisa diselesaikan sebelum lebaran tiba. PUPR juga menyiapkan rencana cadangan kalau-kalau bentang pengganti tidak cukup.

“Kalaupun tidak bisa kita siapkan jembatan bailey (jembatan sementara, red),” jelas Basuki.

Untuk itu, Basuki berharap aktivasi jembatan timbang oleh Kemenhub bisa segera dilakukan untuk mencegah terulangnya truk overload yang melintasi jembatan.

Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR Endra S Atmawidjaja mengungkapkan sebenarnya Jembatan Cincin Lama Widangan-Babat tidak akan runtuh jika beban yang diterima dinamis. Artinya berlalu dengan cepat.

“Tapi karena truknya melambat, akhirnya jadi beban statis yang menekan terus menerus,” katanya.

Terkait ambruknya jembatan di Babat, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi kemarin mengakui jika ada kelebihan muatan.

”Ada tiga kendaraan yang berjejer,” ujarnya. Tiga kendaraan tersebut yang menyebabkan jembatan ambruk.

Namun, Budi menampik jika tidak ada pengawasan di jembatan timbang. Dia mengakui jika tidak ada jembatan timbang di sisi jembatan yang roboh. ”Jembatan timbang ada di bagian lajur dari Lamongan ke Tuban,” ujar Budi saat ditemui di sela-sela penan­datanganan SKB 3 menteri di Kantor Kemenko PMK.(tau/lyn)