25 radar bogor

Mantan Dirut Garuda Bungkam Ditanya soal Rumah Mewah

SANTAI: Mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar usai diperiksa penyidik di gedung KPK diberondong pertanyaan para wartawan, kemarin.

JAKARTA – RADAR BOGOR,Guna mendalami kasus dugaan suap dalam pengadaan pesawat dan mesin pesawat untuk maskapai penerbangan dalam negeri, Garuda Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar untuk diperiksa Senin (16/4).

Dalam pemeriksaan tersebut, Emirsyah ditanyai penyidik sebagai saksi untuk tersangka Soetikno Soedarjo.

Bersama Soetikno, sejak tahun lalu Emirsyah sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Dia diduga menerima suap melalui perantara Soetikno. Tidak tanggung, uang suap yang diduga diterima oleh Emirsyah mencapai Rp20 miliar. Tidak hanya itu, dia juga diduga menerima sejumlah barang dengan nilai setara USD 2 juta. Namun, sampai saat ini yang bersangkutan belum ditahan oleh KPK.

Kemarin Emirsyah tiba di gedung Merah Putih, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah kurang lebih empat jam diperiksa oleh penyidik KPK, Emirsyah langsung melenggang keluar kantor lembaga antirasuah itu. Dia enggan bicara banyak meski awak media memberondong sejumlah pertanyaan. ”Saya jadi saksinya Pak Soetikno,” ungkapnya singkat. Selain itu, tidak ada pertanyaan lain yang dijawab oleh Emirsyah.

Termasuk di antaranya ketika ditanya soal data dan informasi yang digali oleh penyidik. Emirsyah meminta awak media menanyakan itu kepada penyidik KPK. Pun demikian saat dirinya ditanya soal salah satu rumahnya yang disita oleh KPK. Dia hanya menjawab alakadarnya.

”Tolong tanya penyidik saja,” kata dia tegas. Sebelumnya, KPK memang sudah menyita rumah milik Emirsyah yang harganya ditaksir Rp8,5 miliar.

KPK menyita rumah yang berada di bilangan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, itu lantaran mereka menduga pembeliannya menggunakan aliran uang suap dari Soetikno.

Berdasar keterangan Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah, sampai kemarin penyidik KPK terus berupaya menggali data untuk mendalami kasus dugaan suap yang menjerat Emirsyah.

”Mendalami proses pengadaan mesin pesawat dari Airbus S. A. S dan Rolls Royce P. L. C,” terangnya.(jp)