25 radar bogor

Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now

AKTIVITAS FISIK: Lubna Rafifah bermain bersama teman-temannya di area permainandi Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya. (dok.Jawapos)

ANAK yang lahir dan tumbuh di era masa kini berbeda dengan anak-anak di zaman orang tua. Mereka hidup di zaman yang serbadigital. Akses informasi sangat mudah didapat. Hal itu membuat mereka tumbuh dalam ritme kehidupan yang lebih cepat dan pilihan cara hidup yang beragam.

Menurut Bukik Setiawan, ciri anak zaman now pertama adalah mereka tidak lagi mengejar sesuatu, melainkan mengelola diri. ”Mereka cenderung menuntut cara belajar atau cara bekerja yang lebih pas,’’ kata penulis buku Panduan Memilih Sekolah untuk Anak Zaman Now itu.

Yang jelas, anak zaman now tidak menjaga kemapanan, tapi lebih peka terhadap perubahan. Mereka cenderung mencari tantangan-tantangan baru serta tidak terpaku pada satu hal dan lebih mudah mengalihkan fokus. Sifat sosial yang mereka miliki sangat kuat. ’’Mereka tidak hanya butuh teman bicara yang ada saat mengalami kesulitan. Melainkan teman yang bisa diajak berbicara kapan saja,’’ imbuhnya.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, ditambah karakteristik anak zaman now yang unik, dunia kerja mereka akan sangat berbeda. Pekerjaan rutin dan manual akan dialihkan ke robot yang melakukan proses otomatisasi. Kemudian, akan lahir banyak pekerjaan baru. ’’Juga ada pergeseran makna karir. Karir bukan lagi jadi tanggung jawab organisasi tempat bekerja, tapi tanggung jawab personal,’’ ulasnya.

Tentu, dibutuhkan keterampilan belajar untuk pekerjaan ”baru” yang wajib dikuasai anak zaman now. Mereka harus mampu berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi yang baik, dan berkolaborasi. Hal itu lantas berkaitan dengan jenis pendidikan yang diambil.

Bukik mengelompokkan jenis pendidikan menjadi dua. Pendidikan menumbuhkan dan pendidikan menanamkan. Pendidikan menumbuhkan bersifat menggali, mengenali, dan mengembangkan potensi anak. Sedangkan pendidikan menanamkan bersifat memberi, menuntut, dan memasukkan materi pelajaran ke dalam diri anak. ’’Pendidikan menumbuhkan yang lebih besar kemungkinannya menyiapkan anak zaman now,’’ terang pria yang pernah menjadi dosen psikologi di Universitas Airlangga Surabaya tersebut. Pendidikan menumbuhkan bisa didapat dari sekolah formal biasa maupun homeschooling.

Sayangnya, jumlah sekolah menumbuhkan masih sedikit jika dibandingkan dengan sekolah menanamkan. Tidak semua orang tua sadar bahwa menyekolahkan anak di sekolah berpendidikan menumbuhkan itu penting. Mereka sering meyakini prinsip bahwa belajar di sekolah favorit itu lebih baik.

Menurut Bukik, kebanyakan sekolah favorit cenderung berorientasi pada prestasi akademik dan pencapaian nilai ujian tinggi. Dengan begitu, lulusannya bisa masuk sekolah favorit pada jenjang berikutnya. ’’Jika karakteristiknya seperti itu, sekolah favorit termasuk pendidikan menanamkan,’’ kata Bukik.

Sekolah favorit mengajarkan anak untuk berpikir linier (mencari jawaban tunggal), kepatuhan, pengerjaan ujian, serta kompetisi. Bukan keterampilan yang dibutuhkan anak zaman now. Menurut beberapa riset, cara belajar pendidikan menanamkan bisa sama baiknya dengan cara belajar menumbuhkan dalam capaian prestasi akademik.

”Pendidikan menumbuhkan berbonus stimulasi dan kesempatan lebih kaya bagi anak-anak untuk tumbuh berkembang sebagai pribadi yang mandiri dan bahagia,’’ bebernya.(adn/c7/nda)