25 radar bogor

Agrianita Peduli Kesehatan Ibu

JUARA: Tiga mahasiswa IPB menerima secara simbolis hadiah dari lomba debat politik di Universitas Andalas.
AJAK SEHAT: Tim medis memeriksa gula darah para ibu di lingkungan kampus IPB, kemarin.

BOGOR–RADAR BOGOR,Bulan April identik dengan Hari Kartini yang biasa dirayakan 21 April. Momentum tersebut dijadikan alasan terselenggaranya layanan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh wanita di lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), kemarin (12/4).

Agrianita IPB mengadakan pelayanan kesehatan meliputi cek darah untuk penyakit kolesterol, gula, asam urat, hipertensi, papsmear, kepadatan tulang, mamografi, USG, dan layanan kesehatan lainnya. Wakil ketua panitia, Yani Widiruswati Yamin mengatakan, layanan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu rangkaian kegiatan Agrianita IPB menyambut Hari Kartini.

“April identik dengan bulannya perempuan. Setelah nonton bareng kemarin, bersama Yayasan Pink Promise, kami juga sangat konsen mengenai kesehatan para perempuan, khususnya di lingkungan IPB. Makanya, kami adakan pelayanan kesehatan ini,” katanya kepada Radar Bogor.

Kesibukan wanita dalam menjalankan tugas sebagai wanita karier atau berbisnis, juga sebagai ibu rumah tangga, terkadang kurang memperhati­kan kesehatan. “Makanya, kami yang justru mengajak para perempuan, khususnya di lingkungan IPB, untuk aware sama kesehatan mereka. Karena bagaimanapun, kesehatan seorang ibu itu awal dari kesehatan keluarga,” tambah Yani.

Sesuai dengan tema ”Kesehatan Ibu, Kesehatan Keluarga”, kegiatan yang dilaksanakan di Wisma Tamu Landhuis Kampus IPB Dramaga ini diikuti para istri rektor, wakil rektor, dekan sampai ke staf lainnya.

Menurut Yani, pemeriksaan tersebut memang tidak cuma-cuma. Hanya, dalam hal ini IPB pun memberikan subsidi ke beberapa orang, sehingga beberapa pemeriksaan ada yang gratis.

“Paling mahal pemeriksaan mamografi seharga Rp375 ribu. Sisanya sekitar Rp100 ribu hingga Rp5 ribu. Itu juga sudah diberikan harga sangat murah, dibandingkan harga aslinya di klinik kesehatan yang ada,” beber Yani.

Dari beberapa pemeriksaan kesehatan, tambah Yani, ada yang langsung terlihat hasilnya, seperti cek darah, kolesterol, gula, asam urat. Sedangkan hasil pemeriksaan Papsmear dan mamografi, harus menunggu sekitar satu hingga dua minggu, yang nanti diberikan ke Agrianita.

“Biasanya menunggu dua minggu. Hasilnya nanti diberikan ke kami dulu, baru ke orang yang bersangkutan. Tapi kalau ada hasil yang emergency, tentu itu didahulukan. Nantinya langsung kami beri pengarahan untuk segera berobat ke RS,” tegasnya.

Yani berharap, dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, Agrianita dan semua pihak yang terlibat bisa mencegah atau mendeteksi dini berbagai macam penyakit berbahaya bagi perempuan, khususnya di lingkungan IPB.

Beberapa tahun sebelumnya pun, lanjut Yani, ada satu orang di lingkungan IPB yang ternyata terdeteksi kanker serviks saat mengikuti pemeriksaan tersebut.

“Kami sudah menganjurkan untuk berobat ke sana kemari, tapi selang enam bulan meninggal. Nah, kegiatan ini sangat kami harapkan tidak adanya hal seperti itu lagi. Sehingga apa pun penyakitnya, bisa dideteksi sejak dini dan menjadikan lingkungan IPB sehat,” tandas Yani.(ran/c)