25 radar bogor

Antusias Ikuti Ujian Nasional

Wulan/ Radar Bogor SEMANGAT: Para siswa SMALB-B sedang mengisi soal ujian nasional secara manual.

BOGOR–RADAR BOGOR,Siswa SMA/MA mengikuti ujian nasional sejak Senin (9/4). Tidak terke­cuali SMA Luar Biasa-B (SMALB-B) di Kota Bogor, siswa­nya pun ikut ujian nasional.

SMALB-B ikut melaksanakan ujian karena siswa yang ada di kategori B tersebut adalah siswa tunarungu yang dianggap masih mampu mengerjakan soal. Namun, berbeda dengan SMA/MA pada umumnya yang seratus persen sudah menggunakan komputer, SMALB-B kebanyakan masih berbasis manual me­nggunakan kertas.

Se­perti di SMALB-B Dharma Wanita yang empat orang siswanya mengikuti ujian nasional. ”Dari tahun ke tahun sekolah kami selalu melakukan ujian nasional, dan berjalan lancar tanpa kendala.Panitia ujiannya disiapkan dari sekolah, sedangkan pengawasnya dari SLB-C Dharma Wanita,” ujar Kepala SLB-B Dharma Wanita Nono Wiatna.

Sebenarnya, menurut Nono, ujian nasional di sekolahnya bisa saja berbasis komputer. Namun saat ini masih terkendala anggaran penye­diaan­ fasilitas tersebut maupun perang­kat lainnya.

”Apalagi, kami kan sekolah swasta, biayanya pun dari swadaya masyarakat. Jadi belum mampu gelar UNBK. Apalagi SMALB belum diwajibkan berbasis komputer,” katanya.

Nono mengatakan, ujian berlangsung selama tiga jam, mulai dari persiapan dan pemaparan tata tertib ujian pada pukul 07.30 WIB siswa sudah siap di dalam kelas.

”Ujiannya berakhir pukul 10.30, mungkin ini berbeda dengan ujian nasional di sekolah umum yang hanya dua jam,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sekolah sebenarnya tidak menyediakan waktu khusus untuk siswanya belajar mem­persiapkan diri untuk ujian nasional. Namun, ia mengaku, siswanya sangat antusias untuk mengadakan jam pelajaran tambahan.

”Mereka ingin sekali mengi­kuti pelajaran tambahan seperti SMA pada umumnya. Untuk itu, kami sebagai sekolah pun memfasilitasi mereka,” katanya.

Ia berharap, siswanya dapat menger­jakan soal-soal ujian nasional dengan baik. ”Ya walaupun untuk di SMALB ini nilai akademik tidak terlalu menjadi prioritas, kami mengu­ta­makan pengajaran pada perkembangan keahlian siswa.

Sehingga di masa depan­nya, dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka bisa menjadi seorang yang mandiri setelah lulus,” harapnya.(cr1/c)