25 radar bogor

IWAPI Kota Bogor Ranting Bogor Utara

Hampir seluruh anggota ranting Bogor Utara sebanyak 40 orang, semuanya aktif. Ketua IWAPI Ranting Bogor Utara Atha Astari mengatakan, mayoritas anggota berusaha di bidang kuliner. ”Ada yang katering, rumah makan maupun camilan, sambal siap saji, cake, hingga roti,” ungkap Atha kepada Radar Bogor, kemarin (10/4).

Ia sendiri mempunyai bisnis kuliner Butternut Squash. Sementara anggota lain, ada yang mengelola Restoran Bebek Jumbo milik Dina M, Brownies Renyah produksi Chitra Juniasyahri, Rolli Bakery and Cookie produk Clara Maureen, serta The Syalan Sambal dari Leocadio Hpasari Wulandari.

Sementara anggota lainnya bergerak di bidang jasa seperti penginapan, EO, dan WO, butik, dan restoran. Seperti Saung Dolken milik Anizar, EO, WO dan Butik 74 milik Ira. Sedangkan EO Natasha milik Fransiks Merlina. Anggota umumnya menjalankan dan membuat produk sendiri. Ada juga beberapa anggota yang menjual produk lain, tetapi sebagai pimpinan area Bogor. Seperti BM Tulipware area Bogor, Dewi Rosilawati

Atha juga menuturkan, anggota tidak hanya pelaku usaha yang sudah bertahun-tahun menjalani bisnis, melainkan ada juga yang masih mulai beranjak untuk berkembang.

”Yang jelas masing-masing anggota memiliki usaha dan bisnis,” tegasnya.

Para anggota IWAPI ranting Bogor Utara sendiri, umumnya usia produktif yang masih cukup banyak peluang untuk mengembangkan usaha atau bisnis yang sedangkan dijalankan.

Tak hanya Sibuk Bisnis

Sejak dibentuk dan dilantik, IWAPI Bogor Utara memiliki banyak program dan aktif mengikuti berbagai kegiatan di cabang. Tak hanya untuk pengembangan anggota dan usaha, mereka juga kerap berbagi kepada mereka di luar keanggotaan. Seperti kegiatan sosial.

Sebulan pada minggu ke empat dilakukan pertemuan rutin, melibatkan semua anggota. Lokasi bergantian di rumah anggota. ”Gak cukup di grup medsos, bertemu, saling kenal, bisa sekalian kenalkan produk,” terang Bendahara IWAPI ranting Bogor Utara, Ira Prestie.

Selain itu, untuk membangun kekompakan dan silaturahmi, tiap tiga bulan sekali diadakan gathering atau berlibur bersama ke tempat-tempat wisata. Lokasi dan waktu disesuaikan dan disepakati bersama.

Program lain, pelatihan dengan narasumber yang kompeten maupun mengunjungi berbagai perusahaan, serta lembaga yang terkait dengan bisnis. Untuk mengembangkan kapasitas dan kesiapan anggota bersaing, pihaknya mengirim dan melibatkan anggota di berbagai bazar dan pameran.

Kegiatan sosial, ada Jumat Barokah, yakni berbagi dengan kaum duafa. Juga, program peduli lingkungan seperti hidroponik dan biopori. ”Itu yang sudah dilakukan, ke depan ada lagi yang baru rencana,” kata Ira.

Yakni donor darah, sunatan massal, Ramadan, cooking class dan pelatihan dengan berkunjung ke lokasi yang mampu mendongkrak bisnis. Keuangannya, dari dana sosial anggota Rp25 ribu tiap bulan.(mer/c)