BOGOR– RADAR BOGOR,Hasil karya penyair seluruh Indonesia yang menceritakan mengenai Kota Bogor digabung menjadi satu dalam sebuah buku berjudul Buitenzorg, Bogor dalam Puisi Penyair Nusantara.
Beberapa penyair yang memasukkan karyanya, di antaranya, Ace Sumanta, Rida Nurdiani, Abu Ma’mur MF, dan masih banyak lagi. Buku tersebut seakan-akan melihat Bogor secara utuh dan keseluruhan dari kacamata para penyair.
“Semuanya digabungkan dalam satu buku, yang berangkat dari kearifan lokal, supaya dapat diterima masyarakat dan menjadikan sastra ini luar biasa,” ucap Ace Sumanta, ketua Forum Sastra Bogor (FSB).
Selain itu, kata Ace, anak-anak diharapkan bisa turut serta dalam mengembangkan bakatnya di bidang sastra. Sebagai salah satu contoh yang ada di SMPN 20 Bogor, terdapat ekstrakurikuler sastra dan kesenian. Kegiatan tersebut bisa menggali bakat siswa di bidang sastra.
Rida Nurdiani selaku guru dan pembina mengatakan, di dalam ekskul tersebut bidang yang dapat dipelajari seperti musikalisasi puisi, poster, dan teater.
“Sudah 100 lebih siswa yang mengikuti ekskul ini, sangat antusias sekali mereka. Kami juga ada jadwalnya, setiap Rabu,” kata Rida, yang juga ketua harian FSB.
Kemudian, dalam permuseuman sendiri masih kurang peminat dari masyarakat. Seharusnya museum menjadi tempat yang menarik untuk belajar atau berkunjung. Museum bisa dijadikan sarana edukasi terutama bagi siswa. Namun permasalahannya, SDM masih kurang untuk mengelola museum-museum yang ada di Bogor.
“Banyak sekali museum di Kota Bogor. Museum Zoologi ada, Kebun Raya Bogor yang jadi kebanggaan juga semakin tertata, seharusnya banyak juga peminatnya yang berkunjung ke sana,” tambah Ma’ruf, ketua Asosiasi Museum Jabar Korwil 1 (Bogor, Sukabumi, Cianjur) yang ikut berkunjung ke Graha Pena Radar Bogor, kemarin.(pkl1)
