BOGOR–RADAR BOGOR,Inklusi keuangan terus menjadi fokus pemerintah Indonesia. Di mana pemerintah menargetkan indeks keuangan inklusif mencapai 75 persen di tahun depan. Satu sisi, salah satu penggerak sektor ekonomi yang kuat di Indonesia adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dilihat dari data Kementerian Koperasi dan UKM serta Bank Indonesia pada 2015, kontribusi UMKM per 2014 terhadap produk domestik bruto (PDB) 57,6 persen.
Melihat pencapaian tahun tersebut, UMKM dapat dikategorikan sebagai salah satu pihak yang harus diperhatikan sebagai pendukung pencapaian inklusi keuangan.
Dengan menggunakan transaksi nontunai berbagai hal dapat langsung dirasakan pengusaha. Hal ini disampaikan beberapa pimpinan bank cabang yang ada di Bogor. Baik itu pelat merah maupun swasta.
Seperti yang dituturkan Branch Manager BNI Cabang Bogor, Wahyudi Priyo Nugroho. Ia mengatakan sudah waktunya UMKM menggunakan transaksi nontunai. ”Sudah harus sekarang ini, UMKM harus menyesuaikan zaman,” ungkap Wahyudi kepada Radar Bogor, kemarin (10/4).
Menurutnya, banyak hal yang dapat dirasakan oleh UMKM saat menggunakan transaksi nontunai. Di antaranya menghindari risiko uang hilang, uang palsu dan keuangan dari transaksi lebih jelas dan konkret.
Termasuk juga tidak perlu waktu lama dalam melakukan transaksi. Bahkan bisa langsung menyimpan uang, tidak harus setor ke bank atau antre.
Terpenting cepat, hanya dalam hitungan detik uang pembayaran atau transaksi sudah di rekening. Apalagi saat ini, bisa dikoneksikan dengan smartphone.
Hal senada disampaikan Branch Manager BRI Dewi Sartika, Edi Prawaskito. Menurutnya, menggunakan transaksi nontunai, berbagai kemudahan dan keuntungan dapat diraiih. Dengan transaksi non tunai, risiko penyelewengan dana akan kecil, uang palsu juga tidak akan ada.
”Uang dari transaksi atau penjualan bisa langsung tersimpan dalam rekening. Gak takut hilang atau dapat uang palsu. Benar-benar aman,” ucap Edi.
Diharapkan, kata dia, para pelaku UMKM di Bogor sudah bisa menyesuaikan. Apalagi, masyarakat saat ini sudah lebih senang dengan transaksi non-tunai. Bisa dengan debit dan jenis pembayaran lainnya.
Tiga manfaat pembayaran nontunai yang dapat mendorong perkembagan usaha, di antaranya, transaksi yang lebih cepat seperti melalui kartu pada mesin EDC, mobile wallet, e-money, dan lainnya, serta mempersingkat waktu transaksi bagi pelanggan.
Manfaat lain, pencatatan transaksi yang lebih mudah dan sistematis. Sistem pembayaran nontunai dapat mencatat transaksi nondigital menjadi digital.
Secara rinci, semua transaksi akan terekam secara otomatis di dalam sistem, mulai tanggal dan waktu transaksi, jenis produk atau layanan, jumlah modal yang dikeluarkan, serta jumlah pembayaran dari pelanggan. (mer/c)