BOGOR–RADAR BOGOR,Menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2018 pada 26 April mendatang, SMPN 5 Bogor dan TK Akbar dipilih Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kota Bogor sebagai sekolah percontohan untuk simulasi kesiapsiagaan bencana.
Karena itu, kemarin (9/4) PMI menggelar kegitan sosialisasi kesiapsiagaan bencana untuk sekolah di aula kantor PMI Kota Bogor, Jalan Kresna Raya, Bantarjati. Dalam kegiatan tersebut, PMI mengajak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor diwakili Kepala Bidang Sekolah Dasar Maman Suherman mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, banyak sekolah yang menurutnya perlu mendapatkan pengetahuan mengenai kesiapsiagaan bencana ini.
”Terlebih lagi TK, mereka bukan hanya harus tanggap bencana, tapi juga layak anak. Artinya sekolahnya harus aman untuk anak-anak,” tutur Maman.
PLT Ketua PMI Kota Bogor Adang mengatakan, SMPN 5 Bogor dan TK Akbar dipilih untuk simulasi karena memiliki prestasi di bidang sekolah sehat. Bahkan untuk TK Akbar saat ini sedang dilombakan di tingkat nasional.
”Semoga selain bisa menjadi nilai tambah bagi sekolah, juga bisa memberikan pengetahuan bagi warga sekolah agar siap siaga dalam menghadapi bencana,” ujar Adang.
Sementara itu, Bagian Kesiapsiagaan BPBD Kota Bogor, Yaffies menambahkan, sekolah-sekolah yang mengikuti simulasi ada kemungkinan bisa ditetapkan menjadi sekolah aman bencana. Namun, selain simulasi ada sembilan persyaratan lainnya yang harus dipenuhi sekolah.
”BPBD Kota Bogor sendiri saat ini telah menetapkan 11 kelurahan aman bencana dan 12 sekolah aman bencana,” katanya.
Yaffies menjelaskan, sekolah aman bencana ditentukan karena ada dasar hukum yang berlaku, yakni Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007. Ia mengatakan, di Kota Bogor ada empat bencana utama yang sering dialami, di antaranya banjir, gempa bumi, angin puting beliung, dan kebakaran.(cr1/c)