25 radar bogor

Mahasiswa Ramaikan Gerilya Bima-Dedie

LEBIH DEKAT: Calon petahana, Bima Arya saat menerima mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Komunikasi Politik, kemarin (8/4).

BOGOR–RADAR BOGOR,Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 3, Bima Arya-Dedie A Rachim (Badra), menjadi idola para mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) Kota Bogor. Mereka bahkan mengikuti Gerilya Badra di Kelurahan Genteng dan Lawanggintung, karena tertarik dengan konsep kampanye yang dicanangkan Bima-Dedie itu. Tak hanya itu, mereka juga menilai Bima-Dedie sebagai pasangan yang visioner dan milenial.

“Kang Bima sering ngisi materi di kampus kami. Pembawaannya santai, enak, materinya cepet nyampe ke kami. Kami juga dibebaskan memilih pasangan calon mana oleh dosen untuk diobservasi gaya dan konsep kampanyenya. Tapi, banyak temen-temen yang pilih Kang Bima dan Kang Dedie,” kata mahasiswa semester empat Unpak, Hilman Abirahman.

Hilman menambahkan, Bima-Dedie menerima dengan hangat kehadiran para mahasiswa di tengah-tengah gerilya dengan warga. Menurutnya, pemimpin seperti Bima-Dedie merupakan sosok ideal untuk memimpin Kota Bogor.

Senada dengan Hilman, salah satu mahasiswi yang ikut dalam gerilya, yakni Santi Kartika, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, karena kepemimpinan Bima Arya sebelumnya membuat ruang terbuka publik semakin banyak dan tertata rapi. Begitu pula dengan fasilitas pedestrian dan infrastruktur lainnya. “Kalau bisa ya satu periode lagi, pasti pem­bangunannya tambah terasa,” ung­kap Santi yang mengaku warga Me­nteng, Kecamatan Bogor Barat, itu.

Kehadiran dirinya bersama sejumlah teman-temannya di agenda kampanye Bima-Dedie merupakan bagian dari tugas mata kuliah Komunikasi Politik. “Visi misinya juga tadi saya dengar sangat bagus. Soal pendidikan, soal kesehatan, dan yang paling kami apresasi adalah renovasi rumah tidak layak huni menjadi layak,” kata mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya itu.

Selama sekitar 10 menit, Bima-Dedie tampak meluangkan waktu untuk berdialog menjawab pertanyaan demi pertanyaan para mahasiswa di sebuah poskamling di Kampung Sukajaya, Kelurahan Genteng, Bogor Selatan. “Kalau motivasi untuk menjadi pemimpin insyaallah saya bisa beri. Tapi kalau untuk jomblo, itu urusan masing-masing,” kata Bima, diiringi riuh tawa.

Bima menambahkan, para mahasiswa memiliki banyak pilihan dalam menyikapi urusan politik. Namun, ia meminta untuk tidak cuek. “Jangan jadi pemuda yang pasif karena suatu saat kalian pasti akan bersinggungan dengan politik dan pemerintahan.

Jadi, masuklah politik, silakan pilih mau jadi pengamat politiknya saja, jadi bagian dari tim suksesnya, jadi tim dokumentasi dan lain sebagainya. Tapi merapatlah ke politik lebih dekat, supaya kalian bisa menyelami dan belajar,” jelasnya.(gal/c)