25 radar bogor

Parasit Anisakiasis Picu Alergi

Ilustrasi TELITI SEBELUM MEMBELI: Saat membeli makanan instan seperti produk kalengan, harus cermat meneliti kemasan hingga masa kadaluarsanya.

Ramai diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menarik 27 merek ikan kale­ngan atau makarel dari pasaran se­telah menun­­jukkan hasil pengujian positif mengandung cacing parasit.

Cacing parasit yang ditemukan pada sarden ikan makarel adalah jenis cacing parasit Anisakis sp yang merupakan anggota Anisakidae. Lantas apa bahayanya?
Meski temuan cacing dalam kondisi mati, ada efek samping bagi tubuh saat tidak sengaja mengonsumsi cacing parasit dari makanan olahan tersebut.

Misal adanya alergi pada tubuh. Pasalnya, protein cacing itu menjadi alergen. Sehingga, aspek higienis ini tidak memenuhi syarat.

Anisakis sp sendiri adalah cacing parasit yang hidup pada ikan dan mamalia laut, termasuk ikan makarel pada makanan kemasan sarden. Anisakis sp dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan anisakiasis.

Kepala Penyidik Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Siti Amanah menjelaskan bahaya parasit cacing jika dikonsumsi.

”Sebenarnya parasit cacing itu ada sejak awal. Lalu dimasak hilang, kemudian muncul lagi di dalam kaleng. Meski sudah mati, namun ini kan soal estetika ma­­kanan.

Di Indonesia kan masya­rakatnya tidak suka melihat ada ulat di makanan mereka, berbeda mungkin di negara lain,” jelasnya.
Amanah membenarkan, mengon­sumsi ikan kaleng dengan parasit cacing, bisa menyebabkan alergi.

”Untuk beberapa orang tentu ada yang bisa timbulkan alergi. Nah tentu kan ini tidak dibenarkan, sehingga BBPOM berkewajiban untuk menarik agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat,” tambahnya.(trib)