Berawal dari kegiatan ASEAN Summit Youth Camp di Thailand, kemudian berlanjut menjadi backpacker ke negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Kamboja. Beberapa mahasiswa IPB mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang sociotraveling, yaitu Banana Pirates.
Laporan: Rany Puspitasari
Nama Banana Pirates lahir dari empat mahasiswa IPB yang melakukan fundrising dengan menjual pisang, dan salah satu founder-nya menyukai karakter anime bajak laut (pirates). Kenapa menjual pisang? Ketua Banana Pirates Kays Abdul Fattan menjawabnya sederhana. Sesederhana mengupas kulit buah pisang.
“Karena banyak mahasiswa yang masuk kuliah pagi dan melewatkan sarapan. Jadi, kami bisa membantu membiasakan mereka untuk sarapan pagi,” ujarnya
Bidang sociotraveling ini dipilih, dengan prinsip dapat memberikan dampak dan manfaat bagi lingkungan sosial. Apalagi, kegiatan wisata yang dilakukan tidak sekadar untuk kepuasan pribadi saja.
Siapa pun yang ingin melakukan perjalanan, dapat menyelipkan kegiatan sosial di dalamnya. “Asalkan kegiatan itu positif, bermanfaat dan berdampak bagi lingkungan sekitar, maka itu sudah memenuhi syarat,” ungkap mahasiswa jurusan Agronomi dan Hortikultura tersebut.
Sociotraveling tidak terbatas pada orang, waktu, dan tempat. Asalkan semuanya tepat, maka sociotraveling dapat dilakukan. Waktu pelaksanaannya pun dikembalikan lagi pada traveler yang akan melakukannya.
Melakukan sociotraveling tidaklah sesulit yang dibayangkan. Persiapannya sendiri tidak berbeda jauh dengan mempersiapkan sebuah perjalanan wisata pada umumnya.
Sejauh ini, anggotanya berasal dari mahasiswa IPB lintas fakultas dan angkatan. “Mulai mahasiswa tingkat satu hingga tingkat akhir, ada dalam anggota inti kami,” kata Kays kepada Radar Bogor.
Kays menambahkan, selain dia, ada tiga orang lainnya yang turut serta dalam pendirian Banana Pirates ini. Yaitu, Bagus Wahyutomo, Ghazaly Imam Negoro, dan Majid Firman Siregar. Mereka adalah mahasiswa IPB dengan jurusan yang berbeda.
Terpenting dari itu semua, lanjutnya, mereka akan selalu berusaha mencapai impian-impian mereka menjelajah ke berbagai tempat dan memberikan manfaat untuk tempat-tempat yang dikunjungi.
“Serta sebuah kegiatan positif dan baik harus selalu dilakukan dan dikampanyekan, agar semakin banyak orang baik yang bisa memberikan dampak di seluruh dunia,” ungkap Kays.(*/c)