25 radar bogor

Banana Pirates, Komunitas Sociotraveler Mahasiswa IPB

Banana Pirates for Radar Bogor USUNG SIMPATI: Para anggota komunitas Banana Pirates, komunitas jalan-jalan yang peduli dengan orang lain.

Berawal dari kegiatan ASEAN Summit Youth Camp di Thailand, kemudian berlanjut menjadi backpacker ke negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Kamboja. Beberapa mahasiswa IPB mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang sociotraveling, yaitu Banana Pirates.

Laporan: Rany Puspitasari

Nama Banana Pirates lahir dari empat mahasiswa IPB yang melakukan fundrising dengan menjual pisang, dan salah satu founder-nya menyukai karakter anime bajak laut (pirates). Kenapa menjual pisang? Ketua Banana Pirates Kays Abdul Fattan menjawabnya sederhana. Seseder­hana mengupas kulit buah pisang.

“Karena banyak mahasiswa yang masuk kuliah pagi dan melewatkan sarapan. Jadi, kami bisa membantu membiasakan mereka untuk sarapan pagi,” ujarnya

Bidang sociotraveling ini dipilih, dengan prinsip dapat memberikan dampak dan manfaat bagi lingkungan sosial. Apalagi, kegiatan wisata yang dilakukan tidak sekadar untuk kepuasan pribadi saja.

Siapa pun yang ingin melakukan perjalanan, dapat menyelipkan kegiatan sosial di dalamnya. “Asalkan kegiatan itu positif, bermanfaat dan berdampak bagi lingkungan sekitar, maka itu sudah meme­nuhi syarat,” ungkap mahasiswa jurusan Agronomi dan Horti­kultura tersebut.

Sociotraveling tidak terbatas pada orang, waktu, dan tempat. Asalkan semuanya tepat, maka sociotraveling dapat dilaku­kan. Waktu pelaksa­naannya pun dikembalikan lagi pada traveler yang akan mela­kukannya.

Melakukan sociotraveling tidaklah sesulit yang dibaya­ngkan. Persiapannya sendiri tidak berbeda jauh dengan mempersiapkan sebuah perja­lanan wisata pada umumnya.

Sejauh ini, anggo­tanya berasal dari mahasiswa IPB lintas fakultas dan angkatan. “Mulai mahasiswa tingkat satu hingga tingkat akhir, ada dalam anggota inti kami,” kata Kays kepada Radar Bogor.

Kays menambahkan, selain dia, ada tiga orang lainnya yang turut serta dalam pendirian Banana Pirates ini. Yaitu, Bagus Wahyutomo, Ghazaly Imam Negoro, dan Majid Firman Sire­gar. Mereka adalah maha­siswa IPB dengan jurusan yang berbeda.

Terpenting dari itu semua, lanjutnya, mereka akan selalu berusaha mencapai impian-impian mereka menjelajah ke berbagai tempat dan membe­rikan manfaat untuk tempat-tempat yang dikunjungi.

“Serta sebuah kegiatan positif dan baik harus selalu dilakukan dan dikampanyekan, agar sema­kin banyak orang baik yang bisa memberikan dampak di seluruh dunia,” ungkap Kays.(*/c)