25 radar bogor

PTS Bogor Jalin Kemitraan

JALIN KEMITRAAN: Para pimpinan PTS se-Bogor Raya (duduk depan) saat melakukan pertemuan di UIKA Bogor, kemarin (3/4).

BOGOR-RADAR BOGOR,Lebih dari 10 perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah 2 Jawa Barat, Bogor Raya, berkumpul di Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Selasa (3/4). Sekadar diketahui, pertemuan tersebut baru pertama kalinya dilakukan antar perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota dan Kabupaten Bogor.

Rektor UIKA Ending Bahruddin mengatakan, banyak hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, terutama dalam sinergitas antar-PTS di Bogor Raya. Menurutnya, banyak tantangan dan peluang keberlangsungan PTS yang harus dihadapi saat ini.

”Intinya, jika dilakukan dengan cara bekerja sama akan lebih mudah, tidak berjalan sendiri-sendiri dengan adanya komunikasi yang baik,” katanya.

Terutama sinergitas dalam me­ningkatkan akreditasi institusi. Sebab, di Bogor Raya sendiri, masih banyak institusi yang masih terakreditasi C bahkan belum terakreditasi.

”Sehingga PTS yang sudah terakreditasi dengan baik bisa membantu, membina, dan men­dorong teman-teman yang institusi­nya belum terakreditasi,” tutur Ending.

Tentunya, Ending menambahkan, dengan menjalankan beberapa langkah, seperti bersinergi dalam menyusun borang akreditasi untuk diajukan ke Kemenristek Dikti.

“Yang kedua, meningkatkan kerja sama dalam penerbitan jurnal bersama.Dan yang ketiga, bekerja sama untuk melakukan seminar-seminar, baik itu seminar nasional maupun internasional,” tambahnya.

Hal tersebut, menurutnya, dalam rangka meningkatkan kualitas para dosen di institusi. ”Ini untuk meningkatkan baik kepangkatan fungsionalnya maupun bisa memperoleh jabatan fungsionalnya, di samping itu juga untuk mendapatkan sertifikasi dosen,” jelas Ending.

Sehingga, ke depannya, Ending berharap PTS di Bogor Raya dapat juga bekerja sama dalam pelatihan-pelatihan menulis jurnal internasional yang terindeks skopus.

”Jadi, pada prinsipnya, kalau berjalan sendiri-sendiri itu akan sulit dengan biaya yang besar. Tapi kalau kita lakukan secara bersama-sama, insya Allah akan lebih mudah,” katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pakuan (UNPAK) Bibin Rubini menganggap pertemuan tersebut sangat diperlukan dalam menunjang keberlangsungan PTS di Bogor.

”Sehingga kami sepakat untuk berkolaborasi, saling bekerja sama, dan hal ini akan kami bahas nanti dalam pertemuan APTISI Jawa Barat, 14 April mendatang di
Universitas Muhammadiyah Sukabumi,” terangnya.

Bibin mengatakan, sebetulnya forum seperti ini sering diadakan, tetapi belum sampai membahas pada program kemitraan.

”Karena untuk membuat maju pendidikan, kita harus bekerja sama, PTS besar harus merangkul PTS yang masih terkareditasi C atau bahkan belum terakreditasi.

Selain itu juga saling berkomunikasi membahas tentang SDM, rasio dosen, infrastruktur, dan masih banyak lagi,” katanya.

Dua belas kampus yang menghadiri pertemuan itu antara lain: UIKA, UNPAK, UNIDA, UNB, STIE Kesatuan, STIKOM Binaniaga, STIE Binaniaga, STIE Pandu Madania, AMIK Bogor, AKBID Bakti Indonesia, AKBID Prima Husada, dan STP BHI Bogor.

Pada hari itu, sekaligus diumumkan akan diadakan lomba dosen teladan se-Kopertis Wilayah IV Jawa Barat yang akan diselenggarakan 8-9 Mei di UIKA, dengan diawali penyerahan berkas pada 30 April serta adanya imbauan pada seluruh PTS di tahun 2018 ini untuk mengajukan borang akreditasi institusi.(cr1/c)